Suara.com - Deddy Corbuzier akhirnya menjawab alasannya vakum dari media sosial beberapa waktu lalu. Rupanya, ia sempat kritis di rumah sakit dan nyaris meninggal akibat Badai Sitokin atau Cytokine Storm.
"Saya sakit. Kritis, hampir meninggal karena badai Cytokine, lucunya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's covid," tulis Deddy Corbuzier di instagram pribadinya, Minggu (22/8/2021).
Deddy juga menjelaskan Badai Sitokin memengaruhi kerusakan paru-parunya hingga 60 persen hanya dalam waktu dua hari. Untunya, ia dibantu oleh penanganan medis untuk menstabilkan keadaannya dari masa kritis.
Sebenarnya apa itu Badai Sitokin? Bagaimana efeknya terhadap pasien Covid-19? Berikut ulasannya.
Apa itu Badai Sitokin?
Sebelum mengenal Badai Sitokin atau Cytokine Storm, ketahui dulu apa itu Sitokin.

Sitokin dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah protein yang disekresi oleh sel sebagai tanggapan terhadap berbagai stimulus yang berperan dalam mengatur proliferasi dan diferensiasi, respons imun dan peradangan, dan sebagainya.
Sederhananya, Sitokin adalah salah satu protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Sitokin membantu sistem imun untuk melawan bakteri atau virus dalam tubuh manusia.
Sementara Badai Sitokin adalah Sitokin yang berlebihan dalam tubuh. Istilah ini paling sering digunakan untuk menggambarkan respons inflamasi yang tidak terkendali oleh sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Dua Belas Hari Menghilang, Deddy Corbuzier: Saya Hampir Meninggal Karena Badai Cytokine
Banyaknya Sitokin ini menyebabkan peradangan akut pada tubuh manusia.