Suara.com - Rexus baru saja merilis headset gaming wireless DAXA TS1 yang dibekali dengan banyak fitur menarik. Berikut ini kami akan memberikan review Rexus DAXA TS1 setelah perangkat kami gunakan sebagai headset sehari-hari.
Melalui laman resmi Rexus, brand lokal tersebut menjelaskan bahwa mereka mencoba menghadirkan lini produk premium yang mengutamakan kualitas, kenyamanan dan elegansi. Perangkat ini memiliki page atau halaman tersendiri pada laman resmi di Pro Series.
Melalui situs "pro.rexus.id", DAXA TS1 merupakan satu-satunya headset yang terpampang pada sub menu Pro Series. Official Store milik Rexus biasanya menawarkan headset gaming di kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 400 ribuan. Perangkat yang akan kami review kali ini memiliki banderol di atas rata-rata harga headset gaming milik Rexus.
Jadi, apakah Rexus benar-benar menghadirkan pengalaman premium headset gaming di dalam DAXA TS1? Yuk simak review DAXA TS1 pada rincian artikel di bawah.
Baca Juga: Diam-diam, Sony Persiapkan Headset VR Baru untuk PS5
1. Isi Kotak Penjualan
Kotak penjualan DAXA TS1 didominasi oleh warna putih dan abu-abu. Kita juga dapat melihat tulisan "DAXA TS1, True Sound Wireless Headset" dengan aksen warna silver.
Kotak penjualan di bagian depan memberikan keterangan dari fitur inti yang ditawarkan termasuk Dual Mode Connection, Multi Platform Headset, 18 Hours Play, 10 M Distance, dan Equalizer.
Kardusnya cukup kokoh dan solid sehingga tak menimbulkan kesan murah. Pada bagian belakang, terdapat rincian spesifikasi termasuk jenis chipset, delay transmisi yang diklaim kurang dari 40 ms, impedansi speaker, diameter speaker (40 mm), dan lain-lain.
Baca Juga: Headset Gaming Razer Barracuda X Akhirnya Meluncur, Berapa Harganya?
Saat membukanya pertama kali, kita akan disuguhi dengan kertas transparan dengan tulisan "DAXA TS1, Unleash Your Sense" berwarna silver.
Setelah kertas transparan dan juga spon pelindung disisihkan, kotak penjualan berisi headset DAXA TS1, buku petunjuk penggunaan, kartu garansi, dongle receiver (USB), kabel charger (Type C to USB), kabel Type C to jack audio 3,5 mm, dan pouch bag.
2. Spesifikasi
- Chip model: SSS chipset
- Tingkat transmisi: 2 m/s
- Delay transmisi: <40 ms
- Jangkauan transmisi: 10 meter
- Frekuensi: SM Band (2.4 GHz)
- Baterai: 1.100 mAh
- Durasi penggunaan (tanpa RGB): kurang lebih 18 jam
- Durasi penggunaan (dengan RGB): kurang lebih 12 jam
- Impedansi speaker: 32 ohm
- Diameter speaker: 40 mm
- Respon frekuensi: 20-25 KHZ
- Sensitivitas mic: 40 dB
- Durasi charging: 2 hingga 2,5 jam
- Port charging: USB Type C
- Tegangan charging: 5V/1A
- Berat headset: 348 gram
3. Cara Penggunaan DAXA TS1
Saat pertama kali dibuka, kita dianjurkan untuk mengisi daya perangkat terlebih dahulu. Kami membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 2,5 jam untuk mengisi headset gaming ini secara penuh.
Saat diisi daya, lampu RGB pada DAXA TS1 akan berkedip merah. Lampu bakal berubah menjadi hijau ketika perangkat telah penuh.
Tombol power serta equalizer (bertuliskan EQ) ada pada bagian kanan. Sementara tombol pengaturan volume dan mikrofon ada di bagian kiri.
Saat pertama kali mencoba, kita mungkin agak bingung mengingat headset ini tak ada tulisan R dan L di bagian bodi. Kita bisa menebak bagian kiri dan kanan dari tombol masuknya mikrofon pada bagian kiri depan.
Sebagai informasi, earcup bertipe over-ear ini bisa dicopot dan dipasangkan kembali. Tak hanya itu, mikrofon juga detachable sehingga kita bisa mencopotnya ketika tidak digunakan.
Setelah earcup kami lepas, rupanya tulisan R dan L berada di dalam earcup tersebut. Desain yang cukup "unik" dan membuat kita langsung tersenyum ketika membukanya.
Untuk menggunakan pertama kali, kalian harus menghubungkan dongle receiver ke PC atau laptop. Dongle tersebut mempunyai sistem plug and play sehingga cukup cepat terkoneksi di dalam komputer atau laptop.
Saat melakukan pairing, maka kita harus menahan tombol power selama 5 detik. Headset bakal mengeluarkan beberapa suara beep saat terkoneksi secara penuh. Ketika ter-pairing, penggunaan selanjutnya menjadi lebih sederhana.
Untuk menghidupkan, tekan tombol power selama dua detik (ditandai dengan lampu berwarna hijau). Sementara untuk mematikan, tekan tombol power selama 4 detik (lampu akan berwarna merah).
Saat perangkat hidup pertama kali, maka headset akan menampilkan 8 warna LED RGB secara bergantian.
Kita juga bisa mengatur lampu RGB dengan menekan tombol power sekali klik. Beberapa warna yang disediakan termasuk hijau, putih, biru, merah, ungu, kuning, pink, dan toska.
Bagi kalian yang tak ingin lampu RGB menyala, Anda bisa mematikan dengan terus melakukan klik hingga LED tak menampilkan warna.
4. Pengalaman Penggunaan
Ketika melihat pertama kali, desain perangkat ini cukup solid dan nampak premium. Bahan pada earcup-nya sangat nyaman, adem, dan tak membuat telinga sakit ketika menggunakan headset dalam waktu lama.
Ini merupakan kelebihan mengingat beberapa headset gaming lain mempunyai bahan yang cukup membuat daun telinga sakit serta panas ketika digunakan berjam-jam. Model headset juga cukup universal di mana gamer cowok atau cewek bisa memakainya.
Kombinasi warna RGB pink dan bodi abu-abu cocok buat gamer cewek. Sementara kombinasi warna biru serta abu-abu cocok dipakai oleh gamer cowok. Warna juga dapat diubah-ubah sehingga kalian bisa melakukan kustomisasi sesuka hati.
Penulis sendiri mempunyai ukuran kepala yang kecil sehingga hanya butuh peregangan sedikit pada bodi headset untuk memakainya pertama kali.
Namun headset ini nampaknya cukup menekan di bagian atas apabila digunakan oleh orang dengan kepala agak besar. Headset termasuk adjustable sehingga posisi earcup dapat disesuaikan. Penguji lain dengan ukuran kepala lebih besar mengeluhkan bagian headband yang lumayan menekan.
Rexus DAXA TS1 tak memiliki konektivitas Bluetooth melainkan RF (Radio Frequency). Dibandingkan Bluetooth, konektivitas RF terkenal memiliki latency yang lebih rendah. Kalian dapat menghubungkan dongle ke port USB laptop untuk memasangkannya pertama kali. Apabila kalian ingin switch ke smartphone, maka dongle harus dihubungkan menggunakan USB On The Go.
Kami lebih memilih menggunakan kabel apabila menghubungkannya dengan smartphone. Posisi bermain game di smartphone dapat terganggu mengingat posisi USB OTG yang memakan banyak tempat di sela jari-jari.
Namun alangkah baiknya Rexus DAXA TS1 ditujukan untuk PC (dengan dongle) saja mengingat kualitas suara di mode kabel cukup berkurang drastis.
Dalam mode kabel, kita tak bisa memilih EQ karena perangkat harus digunakan dalam keadaan mati. Treble lumayan mendominasi dan bass tak terlalu terasa di dalam mode kabel. Meski begitu, konektivitas RF menyuguhkan kualitas suara yang cukup baik.
Terdapat tiga mode EQ yaitu Hi-Fi, Bass, dan 3D. Untuk mengaktifkan Hi-Fi, kita perlu menekan tombol EQ sehingga terdengar suara beep satu kali. Bass dan 3D dihidupkan dengan cara yang sama, hanya saja bunyi beep-nya berbeda. Mode Bass ditandai dengan dua kali beep dan mode 3D mengeluarkan suara beep 3 kali.
Mode Hi-Fi dan Bass cocok untuk mendengarkan musik. Hi-Fi untuk musik yang lebih luas sementara Bass dapat digunakan untuk mendengarkan genre musik rap.
Pada mode Hi-Fi, bass agak kalem dengan mid yang tak terlalu tebal. Pada mode Bass, seperti namanya, bass lebih punchy di mana kami cukup menikmati ketika mendengarkan musik rap.
Mode 3D menghasilkan sound stage dan imaging yang cukup jelas. Ketika menggunakannya untuk bermain game PUBG, kami tak menemukan adanya delay berarti.
Suara hentakan kaki dari musuh serta arah suara dapat terdeteksi dengan baik. Bahkan kami sempat memperoleh WWCD saat menggunakan headset satu ini.
Kami juga tidak menemui kendala delay ketika memainkan beberapa game lain bergenre FPS. Bahan pada earcup terasa adem dan memiliki isolasi suara sangat baik.
Kelebihannya, kalian dapat larut di dalam game. Namun, kekurangannya adalah suara dari luar tak terdengar sehingga kalian bisa dimarahi orangtua habis-habisan ketika tak mengindahkan panggilan dari mereka.
5. Kesimpulan
Menurut kami, Rexus DAXA TS1 cocok digunakan bagi kalian yang menyukai game FPS. Mode 3D di pengaturan EQ sangat mendukung untuk menambah pengalaman bermain game. Satu lagi, suara mikrofonnya lumayan jernih sehingga membuat kalian dapat berkomunikasi lebih baik.
Mode kabelnya memang menghasilkan suara yang berada di bawah rata-rata headset di kelasnya, namun konektivitas RF dengan dongle-nya menjanjikan pengalaman minim delay. Dalam official store, harga Rexus DAXA TS1 dibanderol Rp 1.199.000. Namun kini mereka memberi diskon lebih dari 30 persen, sehingga harga Rexus DAXA TS1 menjadi Rp 779 ribu.
Kelebihan
- Tampilan premium
- Isolasi suara sangat baik
- Pengalaman minim delay (latensi kecil)
- Build quality bagus
- Earcup cukup adem
Kekurangan
- Bahan earcup mudah kotor
- Desain headband cukup menekan bagi ukuran kepala agak besar
- Bass tak bisa dinikmati dalam mode kabel
- Kabel mudah kusut
- Overprice jika dibanderol Rp 1 jutaan
Itulah tadi review Rexus DAXA TS1 dari tim HiTekno,com, tertarik membeli headset gaming satu ini?