Suara.com - NASA memberikan hadiah sebesar 500.000 dolar AS atau sekitar Rp 7,2 miliar kepada publik yang telah membantu badan antariksa tersebut memberikan ide untuk misi Bulan.
Misi Bulan itu mencakup bagaimana NASA dapat menggunakan teknologi untuk penambangan peradaban di permukaan Bulan.
Hadiah tersebut dibagikan kepada 13 tim yang berbeda melalui Break the Ice Lunar Challenge, sebuah kompetisi yang dirancang untuk memelihara pengembangan teknologi penambangan bulan.
Ekstraksi dan penggunaan sumber daya Bulan seperti air es merupakan prioritas utama NASA.
Baca Juga: Buat Alat Baru, NASA Ungkap Dampak Kenaikan Air Laut Global
Badan antariksa itu berencana untuk membangun kehadiran manusia permanen di sekitar Bulan pada akhir dekade melalui program Artemis.
"Memperluas ide untuk menggali sumber daya Bulan dengan aman membutuhkan pengembangan teknologi baru," kata Monsi Roman, manajer program Centennial Challenges di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA.
Dilansir dari Space.com pada Sabtu (21/8/2021), konsep sistem yang akan dikembangkan ini memungkinkan operasi permukaan Bulan yang berkelanjutan dan membuka jalan bagi manusia untuk mengubah es Bulan menjadi sumber daya vital.
Dalam kompetisi tersebut, sebuah perusahaan berbasis Florida bernama Redwire Space memenangkan peringkat pertama dengan hadiah 125.000 dolar AS.
Perusahaan itu mengusulkan ide dua penjelajah yang mencakup bot penambangan dan kendaraan transportasi ringan.
Baca Juga: Batu yang Dibawa Robotnya dari Planet Mars Hilang Misterius, NASA Bingung
Posisi kedua direbut oleh tim dari Colorado School of Mines, yang mengusulkan sistem tiga penjelajah dan berhak menerima 75.000 dolar AS dari NASA.
Sementara posisi ketiga berhasil diduduki oleh perusahaan Colorado Austere Engineering yang mengusulkan penggalian regolith es dengan anakan putar.
Sepuluh tim lainnya yang berhasil lolos seleksi NASA masing-masing mendapatkan hadiah 25.000 dolar AS.
Kompetisi ini dibuka pertama kali pada November 2020 dengan 31 tim dari 17 negara bagian Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Sri Lanka mengajukan proposal untuk Break the Ice Lunar Challenge.
Tim-tim tersebut menyusun arsitektur sistem yang terperinci, rencana untuk penggalian es, dan animasi sistem saat bekerja.