Pelajar Tim Robotika Afghanistan Selamat di Qatar

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 21 Agustus 2021 | 06:18 WIB
Pelajar Tim Robotika Afghanistan Selamat di Qatar
Tim robotika asal Afghanistan. [Hoshang Hashimi/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelajar tim robotika Afghanistan yang ternyata semuanya perempuan berhasil mencetak prestasi.

Kepergian anggota tim, berusia 15 hingga 19 tahun, serta seorang guru berusia 25 tahun, terjadi di tengah situasi keamanan yang memburuk di Kabul, ibu kota Afghanistan.

Dalam sebuah pernyataan, organisasi induk tim, Digital Citizen Fund (DCF) yang berbasis di AS, mengatakan bahwa mereka meminta bantuan dari Qatar pada 12 Agustus lalau.

Itu hanya tiga hari sebelum penangkapan Kabul oleh Taliban.

Baca Juga: Detik-detik Ketibaan Evakuasi 26 WNI dari Afghanistan, Bukti Negara Hadir

Anggota pemerintah Qatar tetap berhubungan dengan tim setelah menjamu mereka di Doha, ibu kota, pada 2019.

Gadis-gadis itu awalnya berasal dari kota Herat, di Afghanistan barat.

Ventilator karya tim robotika Afghanistan. [Ahmad Idres Naderi / AFP]
Ventilator karya tim robotika Afghanistan. [Ahmad Idres Naderi / AFP]

"Ketika kami mendengar bahwa Kabul akan jatuh, kami dapat menghubungi kementerian [luar negeri Qatar] dan mereka segera mulai mempercepat visa untuk mengeluarkan mereka," kata anggota dewan DCF Elizabeth Schaeffer Brown kepada BBC, Sabtu (21/8/201).

Dia menekankan, bagaimanapun, bahwa gadis-gadis itu tidak "diselamatkan".

"Gadis-gadis itu menyelamatkan diri mereka sendiri melalui semua kerja keras dan keberanian mereka selama beberapa tahun terakhir," tambahnya.

Baca Juga: 2 Warga Negara Afghanistan dan 5 WN Filipina Ikut Dievakuasi ke Indonesia

"Penerbangan keluar dari Kabul hanyalah akhir dari perjalanan di mana keselamatan menjadi perhatian."

Gadis-gadis sekarang di Doha mungkin tetap di Qatar atau pindah lebih jauh untuk melanjutkan studi mereka.

Meskipun dia menolak untuk memberikan secara spesifik, beberapa universitas di seluruh dunia - termasuk beberapa di AS - telah menawarkan beasiswa.

"Penting bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan," katanya.

Tim robotika, yang mencakup anggota remaja, dibentuk pengusaha teknologi Afghanistan dan pendiri DCF Roya Mahboob pada tahun 2017.

Warga berkumpul Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021).  [AFP Photo]
Warga berkumpul Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021). [AFP Photo]

Tahun lalu, tim mengalihkan fokusnya pada pasien Covid-19 dengan membuat ventilator murah dari suku cadang mobil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI