Suara.com - Bank Indonesia (BI) mengatakan bahwa transformasi digital bisa membawa perekonomian Jawa Barat bangkit dari resesi akibat pandemi Covid-19 selama 2020.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya, Darjana saat ikut meresmikan Desa Digital QRIS Netzme Sukaraja, Ciamis, Jawa Barat pada Jumat (20/8/2021).
Darjana mengemukakan bahwa perluasan dan percepatan digitalisasi dapat dilakukan dalam dua metode, yaitu jangka pendek dan menengah.
"Pengembangan elektronifikasi transaksi pemda seperti menggunakan QRIS dapat menjadi perluasan dan percepatan digitalisasi jangka pendek," kata Darjana.
Baca Juga: Desa Digital QRIS Netzme Pertama Hadir di Ciamis
Selain itu, mendorong potensi UMKM, penyaluran digital financing bagi UMKM, serta memperluas penggunaan dan pemanfaatan Alat Perekam Transaksi pada Wajib Pungut Pajak juga dapat diterapkan sebagai perluasan digitalisasi jangka pendek.
Sementara itu, perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) pada jenis retribusi daerah dan meningkatkan literasi digital masyarakat melalui kegiatan sosialisasi serta edukasi tentang transaksi non tunai khususnya melalui pembayaran digital dapat dilakukan sebagai cara jangka menengah.
Setiap lembaga pemerintah pun harus memperkuat struktur pendukung digitalisasi seperti listrik, internet, kanal pembayaran, dan Alat Perekam Transaksi.
Percepatan digitalisasi ini merupakan salah satu dari lima kunci untuk pemulihan ekonomi Jawa Barat.
Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Barat, Herawanto, menambahkan poin lainnya termasuk mendorong daya beli masyarakat, menjaga keberimbangan dan kelancaran mekanisme pasar, membangkitkan UMKM, hingga membangun optimisme terhadap pemulihan ekonomi Jawa Barat.
Sebelumnya Wakil Bupati Ciamis, Yana D. Putra, mengatakan digitalisasi di daerah menjadi faktor penting sebagai langkah strategis bertahan di era pandemi.
Baca Juga: Bertahan di Tengah Pandemi, Sukaraja Jadi Desa Digital QRIS Netzme
"Kami akan menargetkan seluruh daerah di Kabupaten Ciamis tersentuh digitalisasi agar semakin mudah memasarkan produk lokal. Ke depannya, kami berharap dapat menjadi role model dan berkomitmen terus berupaya mendorong solusi kreatif dalam digitalisasi," kata Yana.
Desa Digital QRIS Netzme di Sukaraja adalah yang pertama di Indonesia. Di desa itu, sebanyak 1602 KK telah menjadikan QRIS sebagai sistem pembayaran utama. Selain itu juga terdapat 198 UMKM yang telah bertransformasi digital secara penuh di bawah pendampingan Netzme.