Ilmuwan Temukan Terumbu Karang Terbesar dan Tertua, Berumur 400 Tahun

Jum'at, 20 Agustus 2021 | 12:05 WIB
Ilmuwan Temukan Terumbu Karang Terbesar dan Tertua, Berumur 400 Tahun
Great Barrier Reef [AFP/Sarah Lai]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan Australia menemukan salah satu koloni karang terbesar dan tertua di Great Barrier Reef, yang merupakan sistem terumbu Karang terbesar di Bumi.

Karang masif milik genus Porites itu berukuran lebar 10,4 m dan tinggi 5,3 m, menjadikannya karang terbesar dan tertinggi keenam di Great Barrier Reef.

Para ahli yang menyelam menemukan karang tersebut di lepas pantai Goolboodi, bagian dari Kepulauan Palm di Queensland, Australia, dan menamainya "Muga dhambi", yang berarti karang besar dalam bahasa suku Manbarra, penduduk asli Kepulauan Palm.

Tim ilmuwan menemukan bahwa karang besar tersebut telah ada selama antara 421 dan 438 tahun. Dengan kata lain, karang itu sudah ada sebelum kolonisasi Australia.

Baca Juga: Call of Duty: Vanguard Akan Usung Tema Baru Perang Dunia II

Koloni koral raksasa "Muga dhambi" adalah salah satu dari yang terbesar lagi tertua di Great Barrier Reef [Image credit: Richard Woodgett/Grumpy Turtle]
Koloni koral raksasa "Muga dhambi" adalah salah satu dari yang terbesar lagi tertua di Great Barrier Reef [Image credit: Richard Woodgett/Grumpy Turtle]

"Koloni itu telah bertahan selama berabad-abad dari paparan spesies invasif, peristiwa pemutihan karang, dan sekitar 80 topan besar. Strukturnya mungkin salah satu yang tertua di Great Barrier Reef," kata Nathan Cook, ilmuwan kelautan di Reef Ecologic.

Menurut Cook, karang merupakan hewan kolonial yang mendapatkan sebagian besar energinya dari hubungan simbiosis dengan alga yang disebut Zooxanthellae.

Para ahli menemukan bahwa Muga dhambi dihubungkan oleh kerangka yang terbuat dari kalsium karbonat, membuatnya perlahan tumbuh seiring waktu.

"Koloni besar ini tumbuh dalam bentuk setengah bola, kemungkinan memprioritaskan untuk membesar daripada meninggi agar tercapai stabilitas. Sulit bagi spesies karang keras mana pun untuk tumbuh sangat tinggi tanpa patah," tambah Cook, seperti dikutip dari Live Science pada Jumat (20/8/2021).

Cook menambahkan bahwa masih banyak sudut Great Barrier Reef yang belum dijelajahi dan tidak menutup kemungkinan jika ada koloni karang yang lebih besar dari Muga dhambi.

Baca Juga: Dikira Calon Pasangannya, Seorang Penyelam Diserang Ular Laut

Koloni kuno seperti Muga dhambi memberi para ilmuwan kesempatan langka untuk mempelajari lebih lanjut tentang kondisi terumbu saat karang tumbuh.

Sayangnya, karang sangat sensitif dengan perubahan lingkungan, terutama kenaikan suhu laut. Telah terjadi penurunan 50 persen tutupan karang di Great Barrier Reef selama 30 tahun terakhir.

Tim ahli berharap meskipun sebagian besar tutupan karang hilang, koloni tangguh seperti Muga dhambi dapat terus bertahan di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI