Emisi Gas Rumah Kaca Berganda Akibat Kebakaran Hutan Siberia

Kamis, 19 Agustus 2021 | 17:23 WIB
Emisi Gas Rumah Kaca Berganda Akibat Kebakaran Hutan Siberia
Kebakaran hutan Siberia. [Dimitar Dilkoff/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Data European Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) melaporkan, kebakaran hutan di Siberia menyumbang 800 megaton karbon dioksida sejak awal Juni, hampir dua kali lipat rekor tahun lalu.

Menurut Climate Trade, hanya dalam dua setengah bulan, kebakaran melebihi emisi karbon dioksida tahunan Jerman, negara Eropa yang paling berpolusi.

Saat kebakaran terjadi, satelit antariksa mengawasi bagaimana api melahap hutan subkutub di timur laut Rusia.

Pekan lalu, satelit menangkap citra bagaimana gumpalan besar asap dari kebakaran menyebar sampai ke Kutub Utara dan mencapai pantai Alaska.

Baca Juga: Dikirim ke Indonesia Atasi Kebakaran, Tom Kini Tak Bisa Pulang ke Australia

CAMS memperkirakan bahwa sebagian jelaga dari gumpalan asap akan mengendap di dalam Lingkaran Arktik, yang dapat memperburuk pencairan lapisan es.

Para ilmuwan mengatakan, tidak mudah untuk mendeteksi jelaga dalam citra satelit, tetapi model komputer CAMS menunjukkan bahwa beberapa partikel jelaga memang jatuh ke es laut.

Kebakaran hutan Siberia picu emisi rumah kaca. [Eumetsat]
Kebakaran hutan Siberia picu emisi rumah kaca. [Eumetsat]

"Jatuhnya partikel aerosol gelap ke es laut akan mengurangi kemampuan es untuk memantulkan radiasi Matahari dan justru menyerapnya, mempercepat pencairan es," kata Mark Parrington, ilmuwan senior di CAMS, dikutip dari Space.com, Kamis (19/8/2021).

Data CAMS juga mengungkapkan bahwa Siberia mengalami musim kebakaran yang memecahkan rekor pada 2020, ketika banyak kebakaran terjadi di dalam Lingkaran Arktik.

Kebakaran hutan yang terjadi di Amerika Utara juga menyebabkan masalah serupa.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Jati di Lamongan Ini Gegara Orang Buang Putung Rokok Ngawur

Model CAMS memperkirakan bahwa partikel dari kebakaran hutan di Amerika Serikat bagian barat dan Kanada akan mengendap di Greenland.

Menurut Parrington, kebakaran tidak hanya menghancurkan hutan tetapi juga lahan gambut, penyerap karbon alami yang penting dan sulit untuk dipulihkan setelah api reda.

Meskipun perkiraan ukuran area yang terkena dampak kebakaran hutan di Siberia bervariasi, Greenpeace Siberia melaporkan bahwa kebakaran tahun ini mungkin menjadi kebakaran terbesar dalam sejarah.

NASA mencatat setidaknya 178 kebakaran hutan aktif dilaporkan di Republik Sakha, wilayah yang paling terkena dampak di timur laut Rusia, pada minggu pertama Agustus.

Kebakaran hutan Siberia picu emisi rumah kaca. [Eumetsat]
Kebakaran hutan Siberia picu emisi rumah kaca. [Eumetsat]

Meski begitu, citra satelit yang diambil dari Sentinel Eropa menunjukkan bahwa setidaknya beberapa kebakaran mungkin mereda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI