Suara.com - Seorang ahli konspirasi David Patterson membakar tiang pemancar jaringan 5G karena merasa paranoid.
Lelaki berumur 41 tahun itu merasa takut berlebihan karena berpikir tiang jaringan 5G dapat menyakitinya dan keluarganya.
Demi menyelamatkan diri dan keluarganya, Patterson menutupi dirinya dengan kertas timah dan membuat bunker dari kaleng di dapur rumahnya.
Ia mengaku membakar tiang pemancar jaringan 5G seharga 100.000 hingga 150.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,9 miliar.
Baca Juga: 7 Perbedaan Oppo Reno6 5G dan Reno6 Pro 5G
Tidak hanya itu, dia juga menyebabkan kerusakan senilai 15.000 poundsterling atau sekitar Rp 296 juta pada garasi di bawahnya.
Jaksa Alec Burns mengatakan, insiden itu terjadi di Wardley Garage, Gateshead, Inggris, pada 21 Juni 2020 dini hari.
"Ia meyakini bahwa kaleng dan kertas timah dapat berfungsi sebagai bunker dari gelombang yang dia yakini berbahaya pada tiang 5G," kata Sarah Mallett, hakim yang bertanggung jawab atas kasus Patterson.
Mallett menambahkan bahwa Patterson membaca informasi yang salah di internet dan meyakini kesalahan tersebut yang diterimanya sebagai delusi.
Menurut pengacara pembela Tony Davis, Patterson telah berada di bawah perawatan layanan kesehatan mental. Meski begitu, Patterson mengakui kesalahannya.
Baca Juga: Mendarat di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harga Oppo Reno6 Pro 5G
"Saya tahu apa yang saya lakukan benar-benar salah. Teori konspirasi tidak berlaku lagi untuk saya. Saya sangat sadar pikiran saya tidak bisa menerimanya," ucap Patterson, dikutip dari Metro, Kamis (19/8/2021).
Hakim Mallett mengatakan bahwa meskipun Patterson telah menunjukkan kemajuan yang baik, ia menginginkan lebih banyak informasi tentang intervensi perawatan kesehatan mental di pengadilan.
Hakim memutuskan menunda hukuman hingga 1 Oktober mendatang karena perlu memastikan hukuman yang diberikan.