Suara.com - Para ilmuwan di Lawrence Livermore National Laboratory memecahkan rekor, menghasilkan ledakan energi lebih dari 10 kuadriliun watt melalui eksperimen fusi nuklir.
Tim ahli memfokuskan 192 laser raksasa di National Ignition Facility (NIF) ke pelet kecil hidrogen seukuran kacang.
Tindakan itu menghasilkan pelepasan energi 1,3 megajoule dalam 100 triliun detik atau sekitar 10 persen, energi sinar Matahari yang mengenai Bumi setiap saat atau sekitar 70 persen energi yang diserap pelet dari laser.
Hasil energi secara signifikan lebih besar dari yang diharapkan para ilmuwan dan jauh lebih besar dari rekor sebelumnya.
Baca Juga: Bersihkan Virus, Ilmuwan Temukan Metode Sempurna Cuci Tangan
Para peneliti berharap hasilnya akan memperluas kemampuan untuk meneliti senjata fusi nuklir, misi inti NIF, dan menciptakan cara-cara baru untuk memanfaatkan energi dari fusi nuklir.
"Hasil ini merupakan langkah maju bersejarah untuk penelitian fusi," kata Kim Budil, direktur Laboratorium Nasional Lawrence Livermore, dikutip dari Live Science, Kamis (19/8/2021).
Meskipun eksperimen yang dilakukan di NIF tidak dapat digunakan di pembangkit listrik fusi, ada upaya untuk memodifikasi proses sehingga dapat digunakan secara komersial.
Para ahli berharap energi dari fusi nuklir dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil, yang dalam beberapa tahun terakhir ini didominasi oleh energi surya dan teknologi lainnya.
Baca Juga: 5 Tanda di Kuku Ini Mampu Ungkap Seseorang Pernah Terinfeksi Covid-19