Bakteri Penghancur Minyak Mentah dan Diesel Ditemukan di Kutub Utara

Rabu, 18 Agustus 2021 | 16:29 WIB
Bakteri Penghancur Minyak Mentah dan Diesel Ditemukan di Kutub Utara
Ilustrasi kilang minyak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian dalam jurnal Applied and Environmental Microbiology mengungkapkan, penemuan bakteri yang mampu menghancurkan minyak mentah dan bahan bakar diesel di perairan Kutub Utara.

Penemuan ini dapat menawarkan cara potensial untuk membantu membersihkan tumpahan minyak dan kecelakaan lingkungan lainnya.

Para peneliti dari University of Calgary di Kanada menemukan bakteri tersebut di sepanjang pantai Laut Labrador.

Dalam uji laboratorium, tim ahli menyimulasikan tumpahan minyak dalam botol dengan menggabungkan sedimen dari atas dasar laut, air laut buatan, dan solar atau minyak mentah.

Baca Juga: Infeksi Covid-19 Bisa Berpengaruh Pada Sistem Saraf

Untuk meniru kondisi Laut Labrador, air didinginkan hingga suhu 4 derajat Celcius.

Hasil mengungkapkan sejumlah genus bakteri berbeda yang menunjukkan potensi biodegradasi hidrokarbon, termasuk Paraperlucidibaca, Cycloclasticus, dan Zhongshania.

Ilustrasi bakteri. (Shutterstock)
Ilustrasi bakteri. (Shutterstock)

Bakteri ini ditemukan dapat membantu memecah konsentrasi rendah dari solar dan minyak mentah.

Namun, pada konsentrasi yang lebih tinggi, hanya sebagian solar yang mampu dipecah.

Ini menunjukkan bahwa bakteri dipengaruhi oleh toksisitas minyak mentah yang tidak dimurnikan.

Baca Juga: Bisa Kebal 1 Tahun, Ilmuwan Temukan Pencegahan Malaria

Para ahli juga menemukan kemampuan penghancur dari bakteri akan meningkat jika bakteri mendapat asupan nutrisi seperti nitrogen dan fosfor.

"Temuan ini berpotensi membantu meningkatkan upaya di masa depan untuk membersihkan tumpahan minyak di laut Arktik," kata Casey Hubert, rekan penulis studi dan Associate Professor Geomicrobiology di University of Calgary, dikutip dari IFL Science, Rabu (18/8/2021).

Perubahan iklim yang terus mencairkan es laut, membuat kegiatan industri dan pelayaran laut semakin mudah karena tidak adanya lapisan es.

Namun, itu akan meningkatkan risiko tumpahan minyak dan solar.

Ilustrasi seorang lelaki di laboratorium. [Shutterstock]
Ilustrasi laboratorium. [Shutterstock]

Para ahli berpendapat, sangat penting untuk memahami bagaimana cara mikrobioma laut Arktik akan merespons jika ada tumpahan minyak atau bahan bakar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI