Suara.com - TikTok menggandeng Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), sosialisasi penanganan virus corona dan meluncurkan program #LawanCovid19 di TikTok.
Program ini bertujuan mendorong percepatan program vaksinasi nasional, memberikan edukasi akurat, dan kredibel terkait vaksinasi serta penanganan Covid-19.
Kolaborasi TikTok Indonesia bersama KPCPEN diwujudkan melalui serangkaian kegiatan di platform, dengan program bertajuk #LawanCovid19.
Kemudian, TikTok juga mengajak sejumlah kreator dokter dari beragam spesialisasi, berbagi informasi dan berbincang dengan pengguna lainnya di program live stream mengenai vaksinasi dan mitos-mitos seputar Covid-19.
Baca Juga: Viral Tingkah Kocak Anak Jungkir Balik Pas Salat Berjemaah, Warganet Tak Kuat Tahan Tawa
Donny B.U selaku Tim Sekretariat Komunikasi Publik KPCPEN menyatakan, ragam dan sebaran materi edukasi vaksinasi Covid-19 sangat diperlukan bagi masyarakat.
Untuk itulah komunikasi publik penanganan Covid-19 pun perlu dikemas dengan format menarik.
"Melalui kerja sama dengan TikTok, kami berharap diseminasi materi tersebut dapat menjangkau masyarakat lebih luas," ujar Donny dalam rilis yang diterima, Rabu (18/8/2021).
Selain itu, TikTok Indonesia juga memberikan kontribusi dalam bentuk kredit iklan kepada pemerintah melalui KPCPEN.
Nantinya, kredit iklan ini akan digunakan untuk menyosialisasi berbagai program seputar vaksinasi, Covid-19, serta pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Fotografer Diam-diam Mengais Piring Hajatan, Publik Kasihan Lihat Benda yang Diambil
Agung Pamungkas selaku Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia menyatakan, pihaknya ingin mengambil peran dalam mendukung vaksinasi nasional lewat program #LawanCovid19.
Melalui program ini, TikTok bisa memberikan akses ke informasi yang akurat terkait program vaksinasi Covid-19.
"Dengan bekerjasama dengan pemerintah dan para ahli kesehatan, kami berkomitmen untuk terus berkontribusi pada kesehatan masyarakat," kata Agung.
Saat ini, data Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan vaksinasi dosis pertama sudah menjangkau lebih dari 25 persen dari target vaksinasi 208.265.720 jiwa. Sedangkan dosis vaksin kedua telah diterima sekitar 13 persen.