Suara.com - Saat ini, berbagai upaya untuk menghadirkan sumber energi ramah lingkungan terus dilakukan. Masyarakat dunia mengembangkan berbagai metode untuk penyediaan energi ramah lingkungan dalam bentuk baru, yang diharapkan tersedia dalam jumlah tetap, sehingga tak pernah habis.
Salah satu negara yang getol untuk mewujudkan misi ini adalah Negeri Sakura. Di Jepang sendiri kini terdapat “masyarakat hidrogen”, yaitu sebuah komunitas yang sudah mulai menggunakan pasokan energi hidrogen bersih, yang saat ini telah direncanakan oleh negara itu bisa menjadi tujuan secara nasional.
Jepang mencari energi hidrogen sebagai cara untuk mengurangi ketergantungannya pada sumber energi asing, seperti bahan bakar fosil. Di masa depan, energi hidrogen akan menjadi fondasi yang mendukung berbagai infrastruktur, mulai dari kogenerasi sel bahan bakar hingga moda transportasi, termasuk mobil sel bahan bakar dan bus.
Hidrogen tidak menghasilkan emisi karbondioksida (CO2) dalam proses pengubahannya menjadi listrik dan memiliki banyak potensi untuk mengatasi masalah lingkungan, termasuk pemanasan global.
Baca Juga: General Motors dan Wabtec Kolaborasi, Lokomotif Siap Gunakan Sel Hidrogen
Sementara itu menurut para ahli, persediaan hidrogen di planet ini sangat berlimpah dan tak ada habisnya. Hidrogen juga bisa dihasilkan melalui berbagai metode berbeda. Kelebihan lain, hidrogen dapat disimpan dan diangkut dalam perjalanan jarak jauh.
Untuk memenuhi tujuan nasional tersebut, pemerintah Jepang menjabarkan rencana aksi (action plan) menuju 2030 dan visi menuju 2050. Komponen penting dari strategi ini adalah Lapangan Penelitian Energi Hidrogen Fukushima, yaitu Fukushima Hydrogen Energy Research Field, yang selanjutnya disebut FH2R.
Tujuan dari proyek FH2R adalah untuk menunjukkan kelayakan hidrogen sebagai sumber energi. Proyek yang terletak di Kota Namie Jepang ini disebut Prefektur Fukushima, yang luas lahannya sekitar 220.000 meter persegi, dan dilengkapi dengan 10 megawatt (MW) ) unit produksi hidrogen super besar, serta unit pembangkit listrik tenaga surya 20MW.
Jepang Mulai Juli 2018
New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) menugaskan Toshiba Energy Systems & Solutions Corporation untuk mengelola proyek secara keseluruhan, dengan Tohoku Electric Power Co., Inc., dan Iwatani Corporation yang bertanggung jawab atas pekerjaan konstruksi. Proyek ini sudah dimulai pada Juli 2018.
“FH2R disebut Sistem Tenaga ke Gas. Sejumlah negara di Eropa, misalnya Jerman, sudah unggul di bidang ini. Negara-negara ini menyadari bahwa mereka tidak dapat mengurangi emisi CO2 secara memadai dan mencapai target mereka melalui sektor listrik saja, sehingga mereka perlu menerapkan langkah-langkah lain secara bersamaan, termasuk menargetkan sektor transportasi dan industri,” kata Manajer, Grup Pengembangan Bisnis Power To Gas, Departemen Pengembangan Bisnis, Divisi Bisnis Energi Hidrogen Toshiba Energy Systems & Solutions Corporation, Fumiyuki Yamane.
Baca Juga: Bikin Penasaran, Motor Matik Canggih Ini Pakai Mesin Hidrogen-Elektrik
Dalam sistem FH2R, hidrogen diproduksi di unit produksi hidrogenmenggunakan listrik yang berasal dari kombinasi energi terbarukan yang dihasilkan di unit pembangkit listrik tenaga surya dan jaringan (grid). Selanjutnya, hidrogen disimpan untuk digunakan dalam berbagai aplikasi. Seluruh proses, dari produksi hingga penggunaan aktual benar-benar harus bebas CO2, agar ramah lingkungan.
Permintaan energi terbarukan terus meningkat di Jepang. Namun sistem seperti pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga angin bergantung pada kondisi cuaca dan dapat menyebabkan fluktuasi besar dalam output daya.
Fluktuasi ini menimbulkan tantangan untuk menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan listrik. FH2R, dalam suatu sistem berskala besar mampu mengurangi risiko fluktuasi ini dengan membuat sistem penyesuaian pasokan-permintaan dan memanfaatkan energi terbarukan untuk menghasilkan hidrogen dan menyimpan/mengangkut hidrogen untuk berbagai penggunaan.
Toshiba Energy Systems & Solutions Corporation bertanggung jawab penuh atas pengelolaan proyek, serta sistem energi hidrogen secara keseluruhan. Tohoku Electric Power Co., Inc. mengelola sistem kontrol jaringan listrik, dan Iwatani Corporation menangani penyimpanan, pasokan hidrogen, dan sistem prakiraan permintaan dan pasokan hidrogen.
“FH2R penting bagi Toshiba, karena ini adalah proyek hidrogen terbesar yang dilakukan perusahaan sejauh ini. Ini juga merupakan penugasan pertama perusahaan untuk mengelola seluruh sistem energi hidrogen, mulai dari persiapan di darat hingga pemasangan sistem skala besar. Kami bekerja dengan banyak organisasi, termasuk Tohoku Electric Power Co., Inc. dan Iwatani Corporation, bersama dengan pemasok lain seperti Kajima Corporation, dan berkoordinasi erat dengan NEDO, Badan Sumber Daya Alam dan Energi Jepang, serta lembaga pemerintah yang menangani administrasi Prefektur Fukushima dan Kota Namie,” kata Yamane.