5 Tanda di Kuku Ini Mampu Ungkap Seseorang Pernah Terinfeksi Covid-19

Rabu, 18 Agustus 2021 | 09:05 WIB
5 Tanda di Kuku Ini Mampu Ungkap Seseorang Pernah Terinfeksi Covid-19
Ilustrasi Kuku. (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan menemukan bahwa kuku seseorang dapat menunjukkan, apakah orang tersebut pernah terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Profesor Tim Spector, peneliti utama dari ZOE Symptom Study App, mengatakan ada lima tanda pada kuku yang bisa menjadi indikator untuk menunjukkan apakah individu pernah terinfeksi virus.

"Apakah kuku Anda terlihat aneh? Kuku penderita Covid-19 semakin dikenali saat kuku pulih setelah infeksi dan pertumbuhan meninggalkan garis yang jelas," kata Spector, dikutip dari Mirror, Rabu (18/8/2021).

Pakar lain juga setuju bahwa kuku adalah bagian lain dari tubuh yang berdampak virus Corona.

Baca Juga: Hii... Ilmuwan Temukan Mumi Bekas Budak di Pompeii

Meski begitu, saat ini bukti yang ada menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat keparahan infeksi Covid-19 dan jenis atau tingkat perubahan kuku.

Spector menjelaskan bahwa garis horizontal pada kuku yang dikenal sebagai "Mees lines" atau "Beau's lines" adalah lekukan yang melintasi kuku karena penyakit virus.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Alur di sepanjang kuku sekitar 5 mm dari dasar kuku juga merupakan indikator umum.

Selain itu, lengkungan seperti Bulan sabit yang terlihat berwarna merah pun bisa menjadi tanda.

Tanda lainnya adalah ujung kuku berubah warna menjadi oranye serta terjadinya pengangkatan kuku atau onikomadesis, yaitu hilangnya kuku dari akarnya tanpa rasa sakit atau bengkak.

Baca Juga: Pecahkan Rekor, Ilmuwan Hitung Ulang Nilai Pi 3,14 Gunakan Superkomputer

Spector menambahkan bahwa perbedaan itu dapat terjadi bahkan jika seseorang tidak mengalami gejala Covid-19 lainnya.

"Dermatologists melihat kuku pada beberapa pasien yang memiliki infeksi Covid-19. Terdapat gangguan sementara pertumbuhan kuku karena sejumlah penyebab, termasuk demam," kata Dr Tanya Bleiker, presiden British Association of Dermatologists.

Gangguan tersebut cenderung muncul dua hingga tiga minggu setelah sakit dan lebih lama pada kuku kaki.

Meski begitu, para ahli mengatakan hal itu tidak berbahaya dan tumbuh seiring waktu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI