Suara.com - Pemilik perusahaan antariksa Blue Origin, Jeff Bezos, sekaligus bos Amazon, melayangkan gugatan kepada NASA atas keputusan badan antariksa yang hanya memberikan kontrak kepada SpaceX untuk mengembangkan pendarat Bulan dalam misi Artemis.
Sebelumnya, NASA mengatakan, akan memilih dua perusahaan namun pada akhirnya kontrak Sistem Pendaratan Manusia (HLS) hanya ditandatangani oleh SpaceX.
Setelah keluhannya ke Kantor Akuntabilitas Pemerintah Amerika Serikat (GAO) telah ditolak, Blue Origin mengajukan gugatan federal yang menantang keputusan NASA.
Gugatan tersebut menentang evaluasi NASA yang melanggar hukum dan tidak pantas atas proposal yang diajukan di bawah HLS Option A BAA.
Baca Juga: Pejabat Antariksa Rusia Sebut Astronot NASA Penyebab Bocornya Udara di Soyuz
Blue Origin mengajukan gugatan pada Jumat (13/8/2021) di Court of Federal Claims, yang memiliki yurisdiksi atas protes yang telah ditinjau oleh GAO.
Rincian lebih jelas tentang gugatan itu belum tersedia untuk umum karena dokumen tersebut disegel.
"Blue Origin mengajukan gugatan di Court of Federal Claims Amerika Serikat dalam upaya untuk memperbaiki kekurangan dalam proses akuisisi yang ditemukan di Sistem Pendaratan Manusia NASA," kata juru bicara Blue Origin, dikutip dari Space.com, Selasa (17/8/2021).
Sebelumnya pada April, NASA memberikan kontrak HLS kepada SpaceX sebesar 2,9 miliar dolar AS untuk pengembangan pesawat luar angkasa Starship, yang akan digunakan untuk mendaratkan astronot NASA berikutnya di Bulan.
Keputusan ini mengejutkan karena NASA diharapkan untuk memilih dua dari tiga perusahaan yang ada, yaitu Blue Origin dan Dynetics.
Baca Juga: Pengambilan Sampel Mars Gagal, NASA Ungkap Alasannya
Kesepakatan yang hanya diberikan NASA kepada SpaceX disambut dengan protes resmi yang diajukan ke GAO oleh Blue Origin dan Dynetics.
Protes tersebut mencegah SpaceX untuk memulai kontraknya dengan NASA selama 95 hari dan gugatan federal baru ini dapat menambah proses penundaan.
Selama penyelidikan GAO, Bezos juga melayangkan surat terbuka kepada Administrator NASA Bill Nelson, yang merinci masalahnya dengan keputusan agensi dan menyebutkan alasan mengapa badan antariksa harus mempertimbangkan kembali keputusannya.
Dalam surat tersebut, Bezos bahkan menawarkan pembebasan dana hingga 2 miliar dolar AS untuk pendaratnya, jika NASA berubah pikiran.
Sejak protes resmi ini, perusahaan juga telah menerbitkan sejumlah infografis yang membandingkan desain pendaratnya dengan SpaceX.
Blue Origin bahkan berani menyebut desain Starship sangat kompleks dan berisiko tinggi.
GAO mengumumkan telah menolak keluhan Blue Origin dan Dynetics pada 30 Juli, sementara NASA tetap teguh dalam keputusannya untuk melanjutkan kontrak hanya dengan SpaceX.