Suara.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pengembangan industri game dalam negeri agar semakin berdaya saing di kancah global. Langkah ini perlu dibangun ekosistem melalui penguatan rantai nilai (value chain) dan pengoptimalan potensi yang ada di tanah air.
"Perhatian pada rantai nilai industri akan menghasilkan sebuah ekosistem yang terintegrasi dan menyeluruh," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier dalam rilis yang diterima, Senin (16/8/2021).
Ia menyatakan, dalam membangun ekosistem industri konten yang baik, dibutuhkan kolaborasi dan interaksi antarsektor.
"Industri berbasis Intellectual Property (IP) dapat saling berkolaborasi dalam pengembangan produk dan IP dengan dukungan investasi, baik dari pihak pemerintah maupun swasta," tambah Taufiek.
Baca Juga: Sukses Digelar, Berikut Daftar Pemenang Baparekraf Game Prime 2021 Online
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Newzoo pada tahun 2016-2019, revenue industri game di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan. Pada 2019, Indonesia memperoleh pendapatan sebesar 1,084 miliar dolar AS atau Rp 15,5 triliun dari industri gaming dan esports.
Dengan capaian tersebut, saat ini Indonesia merupakan pasar industri game terbesar di Asia Tenggara dan menduduki peringkat ke-17 dunia. Tercatat pula terdapat 52 juta penduduk Indonesia yang menjadi gamers.
Dengan potensi pasar yang begitu besar di Indonesia, Taufiek mendorong para pengembang game dalam negeri untuk mengoptimalkan peluang yang ada saat ini.
"Sebab di tahun 2020, pasar game Indonesia baru dikuasai oleh industri lokal senilai 0.4 persen. Artinya, peluang berusaha bagi para pengembang game dalam negeri masih tinggi," jelasnya.
Taufiek menambahkan, perkembangan jaringan seluler 5G diyakini dapat berpengaruh besar pada industri berbasis teknologi, salah satunya adalah industri game.
Baca Juga: Kawasan Industri Jababeka Bantu Semua Tenant Terapkan dan Perketat Prokes
"Teknologi jaringan 5G yang memiliki kombinasi antara konektivitas berkecepatan tinggi, latensi yang rendah, dan cakupan yang luas, akan memicu banyak perubahan dalam tren industri game," tuturnya.
Sebagai langkah dalam membangun ekosistem industri game di Indonesia, Kemenperin menginisiasi pembangunan Bali Creative Industry Centre (BCIC) sebagai pusat promosi, inkubasi, serta pelatihan SDM industri animasi dan game.
BCIC yang dibangun sejak 2014 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh industri game lokal. Sehingga dapat terlahir ide-ide inovatif, kreator-kreator baru dan tercipta produk-produk berkualitas yang mampu bersaing dengan produk global.