Suara.com - Para ilmuwan berpendapat bahwa unsur-unsur radioaktif dapat menghancurkan molekul air dan menghasilkan bahan-bahan yang bisa memicu kehidupan di bawah tanah Mars.
Di Bumi, proses tersebut dikenal sebagai radiolisis yang menghasilkan bakteri di celah-celah batu selama jutaan hingga miliaran tahun.
Meskipun badai debu, sinar kosmik, dan angin Matahari merusak permukaan Planet Merah, tetapi beberapa kehidupan mungkin dapat berlindung di bawah tanah.
"Lingkungan dengan peluang terbaik untuk layak huni di Mars adalah di bawah permukaan," kata Jesse Tarnas, ilmuwan planet di Jet Propulsion Laboratory NASA, dikutip dari Space.com, Senin (16/8/2021).
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Bayi Matahari, Berusia 600 Juta Tahun
Tim ahli mengevaluasi susunan mineral dan kelimpahan unsur radioaktif di meteorit Mars serta memperkirakan porositas kerak Mars menggunakan data satelit serta robot penjelajah.
Para peneliti membuat model komputer yang menyimulasikan radiolisis untuk melihat seberapa efisien proses itu menghasilkan gas hidrogen dan sulfat, yaitu bahan-bahan kimia yang dapat menggerakkan metabolisme bakteri bawah tanah.
Para ilmuwan melaporkan bahwa jika ada air, maka radiolisis di bawah permukaan Mars dapat mempertahankan komunitas mikroba selama miliaran tahun dan mungkin masih bertahan sampai sekarang.
Tim sebelumnya telah mempelajari radiolisis Mars, tetapi ini menandai perkiraan pertama menggunakan batuan Mars untuk mengukur kelayakhunian bawah permukaan planet.
Menurut Tarnas, potensi kekayaan kehidupan di bawah tanah Mars bisa menampung setidaknya satu juta mikroba dalam satu kilogram batu.
Baca Juga: Bikin Bingung Ilmuwan selama 100 Tahun, Ikan Paus Misterius Terlihat
Sayangnya, para ahli hingga saat ini masih belum mengetahui apakah ada air di Planet Merah. Menentukan apakah kerak Mars mengandung air akan menjadi langkah penting berikutnya.