Suara.com - Google telah melarang perusahaan yang menjual data lokasi pengguna Android untuk pemetaan Covid-19 dan tujuan lainnya.
SafeGraph adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang mengumpulkan catatan geolokasi melalui plug-in di aplikasi Android lainnya.
Kemudian, menggabungkannya untuk organisasi termasuk The New York Times dan Centers for Disease Control.
Dilansir dari The Verge mengutip Motherboard, Minggu (15/8/2021), Google memberi tahu pengembang pada Juni lalu bahwa mereka harus menghapus kit pengembangan perangkat lunak SafeGraph dalam waktu tujuh hari.
Baca Juga: DANA Bisa Digunakan untuk Belanja di Google Play Store
Motherboard mengatakan, tidak jelas apakah SafeGraph masih mengumpulkan data apa pun dari aplikasi Android.
Larangan SafeGraph mengikuti tindakan keras sebelumnya pada aplikasi pengumpul lokasi.
Pada Desember 2020, Google dan Apple melarang layanan serupa yang disebut X-Mode Social, yang dilaporkan bekerja dengan militer AS di antara pelanggan lainnya.
Data SafeGraph seharusnya dianonimkan, tetapi seperti yang dibahas Motherboard, set data lokasi sering kali dapat mengungkapkan detail tentang individu meskipun ada pengamanan ini.
Meskipun pengguna harus menyetujui pengumpulan lokasi oleh masing-masing aplikasi, banyak yang tidak mengetahui bagaimana informasi mereka digunakan.
Baca Juga: Facebook dan Google Dukung UMKM Indonesia Hijrah ke Digital
Senator Ron Wyden (D-OR), yang sering mengkritik aplikasi pengumpul lokasi (dan mensponsori RUU yang akan membatasi penggunaannya oleh penegak hukum) memberikan pujian dan kritik atas langkah untuk melarang layanan tersebut.
“Ini adalah langkah yang tepat oleh Google, tetapi mereka dan Apple perlu melakukan lebih dari sekadar bermain-main dengan aplikasi yang menjual informasi lokasi orang Amerika. Perusahaan-perusahaan ini membutuhkan rencana nyata untuk melindungi privasi dan keamanan pengguna dari aplikasi berbahaya ini," katanya.