Tekan Misinformasi Covid-19, Facebook Bikin Podcast Seru

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 17:58 WIB
Tekan Misinformasi Covid-19, Facebook Bikin Podcast Seru
Ilustrasi Facebook. [Austin Distel/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Facebook berkomitmen mengatasi misinformasi yang berkaitan dengan Covid-19 dan membantu mendapatkan informasi akurat dari lembaga atau otoritas resmi.

Sebagai bagian dari kampanye #TahanDulu, mengajak publik berpikir kembali dan memeriksa kebenaran sebuah informasi sebelum berbagi.

Facebook dan Box2Box menghadirkan episode khusus dalam podcast #NyamandiSosmed yang bertajuk “Ketika Pandemi Berhadapan dengan Infodemi”.

Episode ini menghadirkan Alice Budisatrijo, Kepala Kebijakan Misinformasi, Asia Pasifik, Facebook, dan Kreator Konten KeIslaman, Habib Husein Ja’far.

Baca Juga: WhatsApp, Twitter, dan Facebook Diblokir di Zambia selama Pilpres

Mereka memaparkan lebih mendalam tentang bagaimana kebijakan Facebook dalam mengatasi peredaran misinformasi di atas platform, serta pandangan dari sisi agama terhadap tindakan menyebarkan hoaks membahayakan masyarakat.

“Memberikan konteks yang tepat adalah salah satu cara kami untuk mengatasi misinformasi, agar
orang-orang dapat membuat keputusan yang memadai tentang apa yang ingin mereka baca, lihat,
atau bagikan," papar Alice.

5 Berita Hoaks Mengenai Covid-19.
Ilustrasi misinfomasi mengenai Covid-19.

Upaya ini diterapkan dalam seluruh produk dan kampanye-kampanye untuk meningkatkan literasi digital, seperti program Asah Digital.

"Penting bagi kita semua untuk #TahanDulu dan berpikir ulang sebelum berbagi informasi dengan orang lain,” jelas Alice dalam keterangan resminya.

Alice dan Habib Husein Ja’far juga berbagi perspektif mereka dalam menyikapi informasi atau berita yang beredar seputar pandemi.

Baca Juga: Facebook dan Google Dukung UMKM Indonesia Hijrah ke Digital

Berbagai klaim salah seputar Covid-19 dan ips agar terhindar dari jebakan hoaks dan
misinformasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI