Suara.com - WhatsApp dan aplikasi lain dilaporkan diblokir di Zambia selama pemilihan umum (pemilu) yang sedang berlangsung diadakan di negara itu Kamis (12/8/2021) waktu setempat.
Hal tersebut disampaikan organisasi hak digital Access Now dan pemantau internet NetBlocks.
Pemblokiran, yang memengaruhi penyedia internet milik negara dan jaringan pribadi lainnya, dapat memutus pemilih dari bentuk komunikasi vital selama pemilihan yang kontroversial.
Lusaka Times, organisasi berita lokal Zambia, menulis bahwa pejabat dari Kementerian Informasi dan Layanan Penyiaran Zambia, mempertimbangkan untuk menutup akses internet menjelang hari pemilihan.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Arti Istilah WhatsApp: PC, VC, PM, P, TC dan VN
Dilansir dari The Verge, Jumat (13/8/2021), alasannya untuk menghentikan penyebaran informasi yang salah tentang pemilihan.
Penurunan dramatis dalam lalu lintas internet hari pemilihan dari WhatsApp, Twitter, Instagram, dan Facebook yang terlihat oleh NetBlocks, tampaknya mengonfirmasi bahwa pemerintah menjalankan rencana itu.
Pemilihan presiden Zambia, yang mempertemukan Presiden petahana Edgar Lungu melawan pemimpin oposisi Hakainde Hichilema, telah dirusak oleh kekerasan, menurut laporan dari Reuters, yang mendorong tindakan keras militer dari pemerintah saat ini.
Jajak pendapat ditutup pada 12:00 ET, tetapi suara masih diperbolehkan untuk diberikan kepada siapa pun yang masih mengantre.
Biasanya informasi yang mempromosikan keamanan dan keselamatan pemilih akan disebarluaskan di media sosial dan aplikasi perpesanan.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Pamit Dari Podcast, Netizen: Duitnya Udah Banyak
Tapi sekarang pemilih di jaringan yang terpengaruh di Zambia harus beralih ke VPN untuk berkomunikasi.