Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Melonjak 3 Kali Lipat

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 00:43 WIB
Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Melonjak 3 Kali Lipat
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan naik tiga kali lipat pada 2025. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ekonomi digital Indonesia diprediksi akan meningkat tiga kali lipat pada 2025 dari 44 miliar dolar AS pada tahun 2020 menjadi 124 miliar dolar AS pada 2025 dan hal itu didukung oleh populasi penduduk Indonesia yang masif dan sudah banyak yang terdigitalisasi.

“Indonesia adalah negara dengan internet economy terbesar dan tercepat di Asia Tenggara," kata Chief Executive Officer BRI Venture Nicko Widjaja dalam diskusi virtual The 6th International Conference on Management in Emerging Market (ICMEM) 2021, Kamis (12/8/2021).

Nicko mengatakan potensi ekonomi ini akan membawa keuntungan bagi perusahaan rintisan teknologi yang telah memanfaatkan teknologi digital, seperti industri e-commerce yang mendapat manfaat dari kebiasaan belanja daring selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Selain itu, kebiasaan untuk pengiriman makanan ke rumah dapat meningkatkan perkembangan perusahaan rintisan agregator pengiriman makanan.

Baca Juga: Jokowi Ajak Masyarakat Dorong Ekosistem Digital yang Inkslusif

Hal serupa diungkapkan Suhaiza Zailani dari University of Malaya. Menurut dia, perusahaan perlu memanfaatkan teknologi digital untuk beradaptasi dengan keadaan pascapandemi COVID-19 untuk menuju bisnis yang bertahan dan berkelanjutan.

Aktivitas masyarakat yang dibatasi selama pandemi mengakibatkan digitalisasi menjadi suatu keharusan bagi perusahaan untuk tetap bertahan.

Suhaiza mengungkapkan di Malaysia, COVID-19 berhasil mengubah pola pikir korporasi ke arah digitalisasi yang sebelumnya gagal. Teknologi digital memungkinkan konektivitas yang lebih baik dan sebagai alat untuk memungkinkan cara kerja baru.

“Perusahaan meningkatkan teknologi dan sistem mereka dan memastikan karyawan dapat terhubung,” ujar Suhaiza.

Dia mengungkapkan ada beberapa tantangan pascapandemi yang dihadapi perusahaan yaitu model bisnis baru, perubahan teknologi, perubahan ekspektasi pelanggan, dan masalah keberlanjutan.

Baca Juga: Mendag Muhammad Lutfi Sebut Ekonomi Digital Bakal Tumbuh 8 Kali Lipat di 2030

Oleh karena itu perusahaan perlu mereorganisasi proses bisnis, melakukan penghematan biaya, melakukan diversifikasi bisnis, dan menerapkan konsep keberlanjutan.

Eric Van Heck dari Erasmus University Rotterdam menyarankan Indonesia untuk mengedukasi pengusaha dan mahasiswa melalui program riset dan program magister tentang ekonomi digital.

Lebih lanjut dia juga menekankan bahwa Indonesia perlu untuk mengembangkan ekonomi sirkular yang tidak hanya membawa manfaat bagi perekonomian tetapi juga masyarakat dan lingkungan. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI