Para peneliti membandingkan perempuan hamil yang divaksinasi dan tidak dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti etnis dan komorbiditas.
"Ini adalah data dari Inggris, dari perempuan yang melahirkan antara Maret dan Juli, dan kami membandingkannya dengan perempuan hamil pada saat yang sama selama pandemi, terkena perubahan yang sama yang mereka alami. Hasilnya, tidak ada perbedaan,"kata Asma Khalil, profesor kebidanan dan kedokteran janin.
Khalil menambahkan bahwa data itu memberikan keamanan terbaik bagi ibu hamil, tetapi ada kekhawatiran dalam hal penyerapan vaksin yang rendah di antara perempuan hamil.
Awal bulan ini, studi baru diluncurkan untuk menentukan jarak terbaik pemberian dosis vaksin bagi perempuan hamil.

Para peneliti bertujuan merekrut lebih dari 600 perempuan hamil untuk mengikuti uji coba yang akan memantau efektivitas vaksin dan mengikuti perkembangan anak-anak hingga umur satu tahun.
Para ahli yang terlibat berharap temuan ini akan lebih meyakinkan ibu hamil tentang keamanan vaksin Covid-19.