Suara.com - Ubur-ubur misterius berwarna merah yang belum pernah dilihat sebelumnya, ditemukan pertama kali di kedalaman hampir 2.300 kaki di bawah permukaan Samudra Atlantik.
Spesies yang belum dideskripsikan ini termasuk dalam genus Poralia, mencakup ubur-ubur dengan puncak berbentuk lonceng, memiliki 30 tentakel, dan bertubuh paling rapuh.
Ubur-ubur ini hanyalah salah satu dari beberapa hewan yang tidak terdeskripsikan atau tidak diketahui, ditemukan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dalam penyelaman laut pada 28 Juli.
Ubur-ubur baru dan makhluk tak dikenal lainnya juga ditemukan selama ekspedisi North Atlantic Stepping Stones 2021 yang dilakukan dari 30 Juni hingga 29 Juli.
Baca Juga: Wisatawan Pantai di Gunungkidul Tersengat Ubur-Ubur dan 4 Berita SuaraJogja
Ekspedisi tersebut melakukan perjalanan di sepanjang pantai timur Amerika Serikat untuk mencari kehidupan laut yang bersembunyi ratusan hingga ribuan kaki di bawah permukaan laut.
Peneliti NOAA menggunakan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) untuk menyelam di kedalaman mulai dari 820 hingga 13.124 kaki.
Ubur-ubur merah yang baru terlihat ini ditemukan oleh Quinn Girasek, seorang petugas magang dan sarjana Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Hollings dari NOAA Ocean Exploration.
"Data yang dikumpulkan selama total 25 penyelaman ROV dan digabung dengan data pemetaan akan memungkinkan para ilmuwan mendapat pemahaman yang lebih baik tentang keragaman habitat laut dalam di wilayah ini," tulis NOAA dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Daily Mail, Rabu (11/8/2021).
Selama penyelaman, para ahli mengamati lebih dari 650 individu di seluruh wilayah laut dalam, termasuk ctenophora, siphonophores, ubur-ubur, cacing panah, udang, larvacea, dan beberapa ikan yang berbeda.
Baca Juga: Minggu Sore, Puluhan Wisatawan Pantai di Gunungkidul Tersengat Ubur-Ubur