Alhamdulillah, Ilmuwan Optimis Covid-19 Dapat Dibasmi

Rabu, 11 Agustus 2021 | 18:46 WIB
Alhamdulillah, Ilmuwan Optimis Covid-19 Dapat Dibasmi
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 telah menjadi mimpi buruk bagi dunia dan gagasan bahwa suatu hari manusia akan terbebas dari Covid-19 tampak seperti angan-angan.

Tetapi, analisis baru oleh para ilmuwan dari Selandia Baru menunjukkan bahwa umat manusia tidak boleh putus asa dulu.

Dalam meta-analisis studi sebelumnya dan melihat perbandingan dengan cacar dan polio, tim ahli menunjukkan bahwa pemberantasan Covid-19 masih dapat dilakukan, meskipun tidak mudah.

"Meskipun analisis kami adalah upaya awal, dengan berbagai komponen subyektif, tampaknya hal itu membuat pemberantasan Covid-19 menjadi mungkin, terutama dalam hal kelayakan teknis," tulis para ilmuwan, dikutip dari Science Alert, Rabu (11/8/2021).

Meskipun dalam skala dunia virus tersebut sulit dibasmi, tetapi dalam skala kecil, beberapa wilayah telah berhasil menghilangkan virus, bahkan tanpa vaksinasi.

Negara-negara besar seperti China, Hong Kong, dan yang lebih kecil seperti Islandia dan Selandia Baru berhasil menghilangkan sementara virus Covid-19 sebelum vaksin dirilis, dengan menerapkan kontrol perbatasan, pemakaian masker, jarak fisik, pengujian, dan pelacakan kontak.

ilustrasi masker dua lapis. (Dok. Envato)
ilustrasi masker dua lapis. (Dok. Envato)

Terlebih, umat manusia berhasil membasmi setidaknya satu penyakit menular sebelumnya, yaitu cacar.

Manusia hidup berdampingan dengan cacar selama 3.000 tahun sebelum adanya vaksin di seluruh dunia yang berhasil memusnahkannya di tahun 70-an.

Polio juga merupakan bukti lain bahwa vaksinasi adalah hal yang efektif dan penyakit itu hampir diberantas.

Baca Juga: Pembagian Sembako Jokowi Timbulkan Kerumunan, Resiko Penularan Covid-19 Lebih Besar

Dua dari tiga serotipe virus polio telah diberantas secara global dan kasus virus polio liar menurun 99 persen dari 1988 hingga 2018.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI