Suara.com - Google telah meluncurkan perhitungan baru yang mengarah ke pemotongan gaji kepada karyawan yang memilih bekerja dari jarak jauh (WFH).
Dilansir dari New York Post, Rabu (11/8/2021), semua itu terungkap dari sebuah tangkapan layar yang diperoleh Reuters.
Karyawan Google yang sebelumnya menempuh perjalanan satu jam ke kantor Google Manhattan dari Stamford, Conn., misalnya, akan melihat gaji mereka dipotong sebesar 15 persen jika mereka memilih untuk terus bekerja dari rumah.
Sebaliknya, “Googler” yang tinggal di lima wilayah NYC dan memilih untuk bekerja dari rumah secara permanen, tidak akan mengalami pemotongan gaji sama sekali.
Baca Juga: Ucapkan Selamat Tinggal Google Hangouts!
Tangkapan layar juga menunjukkan perbedaan 5 persen dan 10 persen untuk penumpang yang tinggal di wilayah Seattle, Boston, dan San Francisco.
Karyawan Google yang pindah lebih jauh dari kantor perusahaan telah diperingatkan bahwa mereka dapat menghadapi pemotongan gaji yang lebih besar.
Seorang pekerja yang meninggalkan San Francisco ke Lake Tahoe, daerah mahal lainnya di California, akan dipotong gajinya sebesar 25 persen.
Itu berarti seorang karyawan dengan gaji 150.000 dolar AS tiba-tiba akan menghasilkan kurang dari 112.000 per tahun dolar AS.
Perhitungan internal Google menyatakan, menggunakan wilayah statistik metropolitan Biro Sensus AS, atau CBSA. Stamford, Conn., misalnya, tidak berada di CBSA New York City, meskipun banyak orang yang tinggal di sana bekerja di New York.
Baca Juga: Cara Duet di TikTok Tanpa Aplikasi Tambahan
Facebook, Twitter, dan LinkedIn telah memperingatkan karyawan yang berencana meninggalkan kota-kota mahal seperti New York dan San Francisco bahwa gaji mereka akan dipotong.
Sementara perusahaan teknologi yang lebih kecil seperti Reddit dan Zillow mengatakan, mereka akan membayar sama di mana pun karyawan tinggal.
Google, yang memiliki sekitar 140.000 karyawan di seluruh dunia, memperoleh pendapatan 61,9 miliar dolar AS selama kuartal kedua tahun ini saja.