Suara.com - NASA berencana mendaratkan astronot di Bulan pada 2024, tapi laporan baru dari Kantor Inspektur Jenderal (OIG) NASA tampaknya, badan antariksa tersebut tidak bisa mencapai batas waktu yang diharapkan.
Dalam laporan baru yang dirilis pada 10 Agustus, Inspektur Jenderal NASA telah mengaudit pengembangan pakaian antariksa generasi berikutnya, yang disebut Exploration Extravehicular Mobility Unit (xEMU).
NASA sedang menciptakan pakaian untuk digunakan dalam program Artemis. Tetapi, menurut evaluasi terbaru, target waktu 2024 tidak mungkin dicapai.
"Jadwal NASA saat ini adalah untuk memproduksi dua xEMU pertama yang siap terbang pada November 2024, tetapi badan tersebut menghadapi tantangan signifikan dalam memenuhi tujuan ini," tulis audit tersebut.
OIG melakukan audit karena pengembangan pakaian antariksa baru adalah komponen penting untuk mencapai tujuan NASA mengembalikan manusia selanjutnya ke Bulan.
Hal ini dalam melanjutkan operasi yang aman di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dan menjelajahi Mars dan lokasi luar angkasa lainnya.
![NASA memperkenalkan baju astronot perempuan. [NASA/Joel Kowsky]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/10/17/77475-baju-astronot-perempuan.jpg)
Dalam audit tersebut, para insinyur memeriksa sejauh mana NASA mengatasi tantangan yang berkaitan dengan biaya, jadwal, dan kinerja sistem pakaian antariksa generasi berikutnya.
Pakaian luar angkasa yang saat ini digunakan para astronot di ISS, dirancang 45 tahun lalu untuk program pesawat ulang-alik NASA.
Sangat penting bagi NASA mengembangkan pakaian baru untuk keselamatan dan efisiensi misi serta program luar angkasa di masa depan.
Baca Juga: Bersiap Kirim Manusia pada 2037, NASA Ciptakan Simulasi Habitat Mars
Tetapi, hambatan dalam mengembangkan pakaian ini dapat membuat rencana pengiriman manusia ke Bulan NASA tertunda, salah satunya adalah kendala anggaran.