Terungkap! Ini Asal-usul Asteroid Penabrak Bumi yang Musnahkan Dinosaurus

Selasa, 10 Agustus 2021 | 20:48 WIB
Terungkap! Ini Asal-usul Asteroid Penabrak Bumi yang Musnahkan Dinosaurus
Ilustrasi asteroid menabrak Bumi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan percaya bahwa sekitar 66 juta tahun lalu, sebuah objek yang diperkirakan selebar 9,6 kilometer menabrak Bumi.

Kondisi ini memicu serangkaian peristiwa dahsyat yang mengakibatkan kematian dinosaurus non-unggas.

Sekarang, para ahli tampaknya telah mengetahui dari mana objek tersebut berasal.

Menurut penelitian terbaru, dampak itu disebabkan oleh asteroid primitif gelap berukuran raksasa dari bagian terluar sabuk asteroid utama tata surya, yang terletak di antara Mars dan Jupiter.

Baca Juga: Sumber Daya Alam Kian Menipis, Mungkinkah Menambang Asteroid di Luar Angkasa?

Wilayah itu menampung banyak asteroid berwarna gelap karena memiliki susunan kimiawi tersendiri, sehingga tampak lebih gelap dibandingkan dengan jenis asteroid lainnya.

"Saya memiliki kecurigaan bahwa bagian luar sabuk asteroid mungkin menjadi sumber penting dari penabrak terestrial," kata David Nesvorny, peneliti dari Southwest Research Institute, dikutip dari Live Science, Selasa (10/8/2021).

Ilustrasi asteroid (Shutterstock).
Ilustrasi asteroid (Shutterstock).

Petunjuk tentang asteroid tersebut sebelumnya telah ditemukan terkubur di kawah Chicxulub, bekas dampak selebar 145 kilometer di Semenanjung Yucatan Meksiko.

Analisis geokimia kawah menunjukkan bahwa objek tersebut bagian dari kelas chondrites karbon, kelompok meteorit primitif yang memiliki rasio karbon relatif tinggi dan kemungkinan berasal sangat awal dalam sejarah tata surya.

Berdasarkan pengetahuan ini, para ilmuwan sebelumnya mencoba untuk menentukan asal batuan penabrak, tetapi banyak teori tidak memiliki bukti jelas.

Baca Juga: Tidak Disangka, 5 Hewan Ini Ternyata Lebih Tua dari Dinosaurus

Dalam studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Icarus edisi November 2021, para peneliti mengembangkan model komputer untuk melihat seberapa sering asteroid sabuk utama mendekati Bumi.

Hasilnya, para ahli menemukan rata-rata sebuah asteroid dengan ukuran lebih dari 6 mil dari tepi luar sabuk akan berada pada jalur tabrakan dengan Bumi setiap 150 juta tahun sekali.

Perhitungan ini membuat peristiwa seperti itu lima kali lebih umum daripada yang diperkirakan sebelumnya dan konsisten dengan kawah Chicxulub yang dibuat hanya 66 juta tahun yang lalu.

Ilustrasi dinosaurus (Unsplash/JerzyGorecki )
Ilustrasi dinosaurus (Unsplash/JerzyGorecki )

Temuan ini juga membantu para ahli memahami asal-usul asteroid lain yang telah menghantam Bumi lebih jauh di masa lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI