Suara.com - Setelah diuji coba pada Desember kemarin, Facebook resmi memperkenalkan fitur berdoa online untuk pengguna di Amerika Serikat.
Fitur ini menjadi alat untuk pemimpin agama sebagai cara melibatkan umat beriman secara daring.
Fitur doa online ini muncul di dalam grup Facebook. Para anggota grup dapat menggunakannya untuk meminta doa seperti saat wawancara kerja, penyakit, hingga masalah hidup lainnya.
Setelah mereka membuat unggahan, pengguna lain dapat menekan tombol “I prayed", merespons dengan like (suka) atau tanggapan lain, komentar, hingga mengirim pesan pribadi (direct messages).
"Selama pandemi Covid-19, kami telah melihat banyak komunitas agama dan spiritual menggunakan layanan kami untuk terhubung. Jadi kami mulai mengeksplorasi alat baru untuk mendukung mereka," kata Facebook, dikutip dari NBC News, Selasa (10/8/2021).
Pendeta Robert Jeffress dari First Baptist Church di Dallas menjadi salah satu pemuka agama yang antusias menyambut fitur doa tersebut.
![Fitur berdoa online. [NBC News]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/10/52305-fitur-berdoa-online.jpg)
"Meskipun alat apa pun dapat disalahgunakan, saya mendukung upaya apapun seperti ini yang mendorong orang untuk memohon kepada Tuhan di saat kita membutuhkan," katanya.
Selain pendeta, Adeel Zeb selaku Imam di The Claremont Colleges di California juga menyambut fitur ini.
"Selama perusahaan-perusahaan ini memulai tindakan pencegahan dan protokol yang tepat untuk memastikan keamanan komunitas yang terpinggirkan secara agama, orang-orang beriman harus ikut mendukung inisiatif penting ini," katanya.
Baca Juga: Namanya Dicatut Akun Palsu, Nabilah Ayu: Semoga Gak Dibuat Aneh-aneh
Akan tetapi, fitur ini dikhawatirkan menjadi cara baru agar Facebook bisa memunculkan iklan bertarget kepada para penggunanya.