Suara.com - Peredupan misterius dari bintang raksasa Betelgeuse pada tahun lalu kemungkinan berasal dari bintik Matahari dan perubahan suhu.
Penelitian baru menunjukkan bahwa titik gelap besar menyebabkan penurunan suhu permukaan Betelgeuse, yang akhirnya berdampak pada peredupan sementara.
Peredupan yang mencolok itu menjadi perbincangan utama pada 2020 ketika para ahli berspekulasi apa yang sedang terjadi.
Data sains masih belum jelas, tetapi para astronom berbeda menduga hal itu disebabkan oleh awan gas, debu, hingga fluktuasi bintang sebelum Betelgeuse akhirnya meledak sebagai supernova.
Baca Juga: Rasakan Siang Hari Makin Panjang? Rupanya Ini Penyebabnya
Studi baru yang dipimpin oleh Chinese Academy of Science melihat molekul dalam spektrum Betelgeuse untuk mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Untuk melakukannya, tim menggunakan Observatorium Weihai empat kali pada 2020 di seluruh periode peredupan pada 31 Januari, 19 Maret, 4 April, dan 6 April.
Para astronom memeriksa molekul titanium oksida dan sianida, yang cenderung lebih mudah terbentuk di lingkungan bintang yang lebih dingin, untuk memperkirakan suhu bintang.
"Semakin dingin sebuah bintang, semakin banyak molekul ini dapat terbentuk dan bertahan di atmosfernya," kata Sofya Alexeeva, ilmuwan penulis utama dalam penelitian, dikutip dari Space.com, Selasa (10/8/2021).
Selain itu, dia menambahkan, garis molekul lebih kuat dalam spektrum bintang.
Baca Juga: Penelitian Terbaru Sebut Konsumsi Kopi Mengurangi Risiko Terinfeksi Covid-19
Sebaliknya, dalam atmosfer yang lebih panas, molekul-molekul ini mudah terdisosiasi dan tidak bertahan.
Ketika Betelgeuse berada pada titik paling redup, suhu efektifnya diukur dan menunjukkan sekitar 3.200 derajat Celcius.
Namun, ketika bintang itu kembali ke kondisi normal, pengukuran menunjukkan kenaikan suhu hampir lima persen menjadi 3.370 derajat Celcius.
Para ahli menyimpulkan tidak mungkin seluruh permukaan didinginkan sementara dengan jumlah suhu seperti itu.
Sebaliknya, tim mengatakan bintik Matahari atau bintik bintang yang menghalangi sebagian radiasi Betelgeuse.
Bintik bintang, seperti bintik Matahari yang muncul di Matahari, diyakini umum terjadi pada bintang raksasa merah seperti Betelgeuse.
Bintik muncul sebagai gangguan dalam aliran medan magnet bintang ke fotosfer atau pada permukaan bintang yang terlihat.
Meski studi suhu ini difokuskan pada peredupan Betelgeuse, tim mengatakan, penelitian masa depan di bidang ini dapat lebih menginformasikan penelitian tentang semua bintang raksasa merah.