Hampir seperlima (21 persen) responden juga muncul kecurigaan ketika scammer menolak untuk melakukan panggilan video.
Kurangnya privasi juga merupakan masalah serius dalam sebuah aplikasi kencan.
Sebanyak 26 persen responden khawatir data pribadi mereka akan beredar secara online karena menggunakan aplikasi tersebut.
Selain itu, 19 persen pengguna menghapus layanan kencan online karena ingin menjaga informasi pribadi mereka lebih aman.
Peneliti keamanan di Kaspersky David Jacoby melihat, berkencan online dapat dianggap sebagai petualangan yang berisiko, karena pada awal perkenalan tidak mengetahui informasi apapun satu sama lain.

"Siapa pun yang menjelajah ke dalam aplikasi kencan, pada prinsipnya telah bersedia membuka dan mengungkapkan informasi pribadi hingga batas tertentu," katanya dalam keterangan resminya.