BRIN Perkuat Riset Keantariksaan untuk Pengambilan Kebijakan Berbasis Sains

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 06 Agustus 2021 | 22:48 WIB
BRIN Perkuat Riset Keantariksaan untuk Pengambilan Kebijakan Berbasis Sains
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko berbicara tentang riset antariksa pada Jumat (6/8/2021). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan akan memperkuat ekosistem riset dan inovasi keantariksaan sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan kebijakan nasional berbasis sains.

"Kita diharapkan menjadi pengungkit kebijakan berbasis sains secara nasional. Ini juga penting, termasuk terkait dengan penerbangan dan antariksa," kata Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko dalam Seminar Virtual Progres Keantariksaan Indonesia sebagai rangkaian kegiatan memperingati Hari Keantariksaan Nasional di Jakarta, Jumat (6/8/2021).

Handoko menuturkan dengan integrasi sumber daya riset dan inovasi ke dalam BRIN, dapat melakukan percepatan peningkatan ekosistem riset dan inovasi secara menyeluruh, termasuk dalam mendukung penguasaan di bidang penerbangan dan antariksa.

Sumber daya yang diintegrasi dalam BRIN mencakup sumber daya manusia, infrastruktur dan anggaran. Dengan integrasi tersebut, efisiensi dan manfaat penggunaan sumber daya akan semakin meningkat, karena selama ini anggaran riset tersebar di banyak kementerian/lembaga.

Baca Juga: Lapan Kembangkan Laboratorium Pengujian Komponen Pesawat Terbang

Selain sebagai pengungkit ekosistem riset dan inovasi, BRIN diharapkan bisa menjadi penyedia rekomendasi kebijakan utama untuk berbagai kementerian/lembaga dengan memiliki pandangan yang lebih luas dari berbagai sudut atau aspek (helicopter view) yang jauh lebih baik.

Pada acara yang sama, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan pihaknya mengidentifikasi dua masalah utama dalam pengembangan teknologi dan sains penerbangan dan antariksa, yakni sumber daya manusia dan keterbatasan sumber daya anggaran.

"Penguatan sumber daya manusia saat ini diberikan kesempatan kepada para peneliti, perekayasa, demikian juga unsur pendukung yang lain agar bisa meningkatkan pendidikannya dengan membuka seluas-luasnya untuk program master sampai doktor serta kesempatan program-program non-degree," ujarnya.

Dengan integrasi lembaga pemerintah non-kementerian (LPNK) termasuk Lapan ke dalam BRIN, diharapkan penyelenggaraan keantariksaan lebih besar dan lebih optimal lagi ke depan. [Antara]

Baca Juga: Bosan Terkekang PPKM di Bumi? Yuk, Penjualan Tiket Wisata Antariksa Sudah Dibuka Lagi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI