Suara.com - Ada setidaknya 13 aplikasi media sosial yang tak akan bisa dibuka menggunakan kuota internet belajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek Hasan Chabibie, Jumat (6/8/2021), mengatakan ke-13 aplikasi media sosial itu adalah:
- Badoo
- Bigolive
- Facebok
- Periscope
- SnackVideo
- Snapchat
- Tinder
- Tumblr
- Vive
- Vkontakte
Selain media sosial, kuota internet belajar Kemendikbudristek ini juga akan membatasi akses ke sejumlah game dan aplikasi video yang dinilai tak berkaitan dengan belajar online.
"Kami berharap bantuan ini dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kegiatan belajar mengajar. Misalnya, komunikasi, virtual learning, mengerjakan tugas, atau mengakses konten-konten positif," kata Hasan.
Baca Juga: Kuota Internet Belajar Kemendikbudristek Tak Bisa Digunakan untuk 8 Aplikasi Video Ini
Pemerintah menyiapkan Rp 2,3 triliun untuk program kuota internet belajar bagi 26,8 juta siswa, mahasiswa, guru, dan dosen. Kuota internet tersebut berlaku selama 30 hari dan akan disalurkan setiap tanggal 11 pada September Oktober, dan November 2021.
Kuota internet belajar Kemendikbudristek merupakan kuota umum dengan rincian perbulannya sebanyak 7 GB anak-anak PAUD, 10 GB untuk anak SD dan sekolah menengah. Selanjutnya tersedia kuota 12 GB guru dari jenjang PAUD sampai menengah dan 15 GB untuk dosen dan mahasiswa.
Hasan mengatakan Kemendikbudristek akan terus melakukan evaluasi sehingga tidak menutup kemungkinan jumlah aplikasi atau situs yang dibatasi aksesnya bertambah.
"Nanti dari operator seluler, dari masyarakat, akan kita tampung. Nanti kami akan berkoordinasi dengan operator seluler atau Kominfo untuk membatasi game atau situs tertentu. Tapi saat ini patokannya adalah situs yang memang selama ini diblokir Kominfo," tutup Hasan. [Antara]
Baca Juga: Daftar Game yang Tak Bisa Diakses Gunakan Kuota Internet Belajar Kemendikbudristek