Penjelajah NASA Temukan Batu Mirip Kadal di Mars

Kamis, 05 Agustus 2021 | 18:10 WIB
Penjelajah NASA Temukan Batu Mirip Kadal di Mars
Planet Mars. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penjelajah NASA Curiosity di Mars baru-baru ini menemukan fitur batu kecil dengan bentuk lucu di Kawah Gale, lokasi di mana robot penjelajah tersebut mendarat sejak 2012.

Batu dengan lengkungan dan bertekstur itu hanya setinggi 16,5 sentimeter, namun para ahli sangat tertarik dengan bentuknya karena menyerupai kadal.

"Saya terus terpesona oleh tekstur yang kami temukan, terutama prevalensi lengkungan dan gumpalan yang menyembul dari batuan dasar," tulis Abigail Fraeman, ahli geologi planet dari Jet Propulsion Laboratory NASA dalam unggahan blog.

Dilansir dari Live Science, Kamis (5/8/2021), batu ini berada di dasar Gunung Sharp, puncak setinggi 5,5 kilometer dari lantai Kawah Gale.

Baca Juga: NASA Curiga Ada Air Tersembunyi di Bayangan Bulan

Menurut Fraeman, Curiosity sedang mengeksplorasi beberapa geologi menarik pada transisi antara lapisan tanah liat-berat dan lapisan sulfat-sarat dalam batuan gunung.

Sulfat umumnya dapat tertinggal oleh air yang mengalir, sehingga mempelajari lapisan yang mengandung sulfat dapat membantu mengungkap lebih banyak informasi tentang masa lalu Mars.

Batu berbentuk aneh di Mars. [NASA]
Batu berbentuk aneh di Mars. [NASA]

Curiosity awalnya dirancang untuk menjalankan misi selama dua tahun di Mars, tetapi robot seukuran SUV itu kini telah beroperasi selama sembilan tahun.

Baru-baru ini, para ilmuwan menganalisis data yang dikirim kembali oleh Curiosity mengetahui bahwa tanah liat yang melapisi Kawah Gale kurang stabil daripada yang diyakini sebelumnya.

Dengan kata lain, bukti kehidupan mikroba masa lalu di daerah tersebut bisa saja musnah. Namun, para ahli percaya dapat menemukan petunjuk di bawah permukaan Mars.

Baca Juga: Setahun di Mars, Penjelajah Baru NASA Bersiap Kumpulkan Sampel Pertama

Curiosity saat ini menjelajah lebih jauh ke atas Gunung Sharp dan berhenti di sepanjang jalan untuk mengambil gambar.

Selain itu, juga menganalisis komposisi batuan dengan ChemCam, instrumen yang menggunakan laser untuk menguapkan potongan-potongan kecil batu dan mendeteksi bahan kimia serta mineral dalam sampel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI