Pasalnya, tersimpan tengkorak beruang yang lengkap dengan petrosal (tulang temporal yang mengelilingi telinga bagian dalam) kanan dan kiri.
Struktur padat petrosal membantu melindungi DNA purba dari degradasi.
Mengetahui hal ini, tim peneliti mengumpulkan sejumlah kecil sampel petrosal dari tengkorak tersebut dan menganalisis DNA beruang.
Dilansir dari Live Science, Kamis (5/8/2021), sampel tersebut berusia sekitar 32.700 hingga 32.200 tahun.
Para ahli membandingkan urutan genetik dari petrosal dengan 95 genom yang hampir lengkap.
Berdasarkan analisis ini, tim menyimpulkan bahwa beruang Honshu termasuk dalam garis keturunan yang sebelumnya tidak diketahui.
![Beruang cokelat Jepang (Ursus arctos). [STR/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/05/81381-beruang-cokelat-jepang-ursus-arctos.jpg)
Kemungkinan beruang Honsu memisahkan diri dengan kelompok beruang cokelat lainnya dari Hokkaido.
Sayangnya, spesies beruang ini punah pada akhir Pleistosen di Honsu, bersama dnegan gajah Naumann, rusa, dan mamalia besar lainnya seperti bison.
Perkiraan waktu dan alasan kepunahan hewan-hewan ini masih menjadi misteri.