Suara.com - Para ahli mengekstraksi DNA purba dari tengkorak beruang berusia 32.000 tahun.
Penemuan ini membuktikan bahwa beruang cokelat Zaman Es melakukan migrasi ke Honshu, pulau terbesar di Jepang dan tinggal di dekat Tokyo sebelum akhirnya punah.
Saat ini, satu-satunya beruang cokelat Jepang (Ursus arctos) tinggal di Hokkaido.
Bukti menunjukkan bahwa nenek moyang beruang ini bermigrasi dari Sakhalin, sebuah pulau di utara Hokkaido yang sekarang menjadi bagian dari Rusia.
Baca Juga: Viral! Susu Beruang Seharga Rp 17 Ribu Perkaleng
Hewan itu kemungkinan berjalan di atas jembatan mengubungkan Sakhalin dan Hokkaido di Pleistosen, periode waktu dari 2,6 juta hingga sekitar 11.700 tahun lalu.
Meskipun beruang cokelat tidak lagi berkeliaran di sekitar Tokyo, fosil berusia antara 340.000-24.000 tahun telah ditemukan di beberapa lokasi di Pulau Honshu.
Hal itu menimbulkan pertanyaan tentang kapan dan bagaimana beruang Honshu pertama kali tiba di pulau itu.
Sayangnya, hanya ada sedikit bukti fosil tentang migrasi hewan tersebut.
"Jumlah fosil beruang cokelat yang digali di Jepang langka, dengan kurang dari sepuluh spesimen yang tidak lengkap," kata Takahiro Segawa, asisten profesor senior di Pusat Penelitian Ilmu Hayati Universitas Yamanashi.
Baca Juga: Pria Ini Berhasil Diselamatkan Setelah Diserang Beruang Selama Seminggu
Namun, ilmuwan menemukan satu spesimen unik yang digali di sebuah gua di Prefektur Gunma, barat laut wilayah Tokyo.
Pasalnya, tersimpan tengkorak beruang yang lengkap dengan petrosal (tulang temporal yang mengelilingi telinga bagian dalam) kanan dan kiri.
Struktur padat petrosal membantu melindungi DNA purba dari degradasi.
Mengetahui hal ini, tim peneliti mengumpulkan sejumlah kecil sampel petrosal dari tengkorak tersebut dan menganalisis DNA beruang.
Dilansir dari Live Science, Kamis (5/8/2021), sampel tersebut berusia sekitar 32.700 hingga 32.200 tahun.
Para ahli membandingkan urutan genetik dari petrosal dengan 95 genom yang hampir lengkap.
Berdasarkan analisis ini, tim menyimpulkan bahwa beruang Honshu termasuk dalam garis keturunan yang sebelumnya tidak diketahui.
Kemungkinan beruang Honsu memisahkan diri dengan kelompok beruang cokelat lainnya dari Hokkaido.
Sayangnya, spesies beruang ini punah pada akhir Pleistosen di Honsu, bersama dnegan gajah Naumann, rusa, dan mamalia besar lainnya seperti bison.
Perkiraan waktu dan alasan kepunahan hewan-hewan ini masih menjadi misteri.