Suara.com - Google menyetujui 85 persen dari 10.000 permintaan karyawan untuk bekerja dari jarak jauh (remote).
Mereka juga diizinkan pindah ke cabang lain setelah kantornya dibuka kembali pada Oktober mendatang.
Dilaporkan CNet, Kamis (5/8/2021), sekitar 55 persen permintaan karyawan adalah pindah ke kantor cabang lain.
Sementara 45 persen sisanya adalah permintaan untuk bekerja dari jarak jauh.
Baca Juga: Google Maps Tangkap Gambar Bangunan Dikelilingi Pecahan Kaca di Korea Utara, Rupanya...
Namun, Google tidak mengizinkan kerja remote bagi mereka yang menggunakan peralatan tertentu atau harus berinteraksi dengan pelanggan secara langsung.
Pekan lalu, Google memutuskan untuk menunda kebijakan kembali bekerja dari kantor dari yang awalnya September menjadi 18 Oktober.
Hal ini dilakukan mengingat varian delta Covid-19 yang sangat menular di Amerika Serikat.
Kebijakan Google ini juga banyak mendapatkan protes dari karyawan karena aturannya tidak jelas.
Bulan lalu, salah satu eksekutif senior Google menyatakan kepada karyawannya bahwa dia akan kerja remote dari Selandia Baru.
Baca Juga: Aplikasi Game Gratis di Android Paling Rentan Diretas
Pengumuman ini tentu mendapatkan protes lantaran sebelumnya dia selalu menolak kebijakan kerja remote.