Suara.com - Akhir-akhir ini, mata kita menjadi semakin sering menatap layar smartphone dengan semakin esensialnya peran perangkat tersebut di kehidupan sehari-hari.
Maka dari itu, layar jernih dan vivid menjadi salah satu fitur yang penting untuk mendukung kenyamanan pengguna.
Namun, layar smartphone yang semakin tajam turut diiringi munculnya sejumlah mitos.
Sejumlah mitos yang kerap diarahkan pada layar smartphone meliputi ketajaman layar yang dapat membuat baterai menjadi boros, sulit dilihat di bawah terik Matahari, hingga bikin smartphone menjadi mahal.
Berikut penjelasan seputar mitos tersebut, dilansir dari keterangan resmi yang diterima, Rabu (4/8/2021).
Apakah layar yang semakin tajam bikin baterai boros?

Untuk dapat menampilkan visual tajam, teknologi layar yang digunakan smartphone antara lain adalah layar Super AMOLED beresolusi FHD+.
Kualitas visual yang ditampilkan oleh layar FHD+ Super AMOLED yang lebih jernih dan vivid justru memiliki konsumsi daya 20 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan layar AMOLED.
Pasalnya, layar Super AMOLED memanfaatkan panel layar yang dimatikan untuk menampilkan setiap piksel hitam yang muncul, sehingga konsumsi dayanya jadi lebih hemat.
Baca Juga: Gebrak Tanah Air, Samsung Galaxy M32 Dijual Rp 3 Jutaan, Cek Spesifikasinya
Benarkah layar smartphone jadi gelap di bawah sinar matahari?