Suara.com - FinAccel, perusahaan induk dari perusahaan pinjaman online Kredivo berencana untuk menjual saham perdananya (IPO) di Amerika Serikat usai merger dengan perusahaan cangkang asal Chicago, VPC Impact Acquisiton Holding II.
Dalam siaran pers Rabu (4/8/2021), FinAccel mengatakan bahwa usai merger valuasi perusahaan diperkirakan akan sebesar 2,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 28,5 triliun.
"Kredivo telah membangun kredibilitas yang kuat di industri pembiayaan berbasis point-of-sales yang tumbuh dengan cepat di Indonesia. Tidak seperti pasar di negara Barat dengan ketersediaan akses kredit yang luas, penyaluran kredit ritel oleh bank-bank konvensional di Asia Tenggara masih terbilang rendah," kata Co-founder dan CEO FinAccel, Akshay Garg.
Menurut Garg, hal itu menjadi kesempatan besar bagi Kredivo untuk memenuhi berbagai kebutuhan kredit seperti pinjaman tunai, serta merealisasikan visi kami untuk mendorong akses kredit yang cepat, terjangkau dan mudah diakses kepada puluhan juta konsumen di Asia Tenggara.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Anak Muda Susah Menabung, Sandwich Generation!
Mengingat sebesar 66 persen populasi Asia Tenggara masih dalam kategori belum mendapatkan atau minim akses ke layanan perbankan, Kredivo juga melihat kesempatan yang luar biasa untuk melayani konsumen dengan beragam kebutuhan keuangan non-kredit.
Victory Park Capital (VPC), firma investasi global yang bermarkas di Chicago, Amerika Serikat, memiliki rekam jejak yang panjang dalam pengelolaan transaksi pembiayaan modal maupun pembiayaan ekuitas dengan sejumlah perusahan fintech global yang terbesar dan paling inovatif.
Kerja sama antara VPC dan Kredivo telah lama terjalin. Sebelumnya, VPC menyediakan fasilitas kredit sebesar 100 juta dolar AS kepada Kredivo pada Juli 2020 dan menambahkannya menjadi 200 juta dolar AS pada bulan Juni 2021.
Lebih lanjut, VPC dan beberapa partnernya berinvestasi paling tidak 30 juta dolar AS ke dalam Private Investment in Public Equity (PIPE) dan berkomitmen untuk memegang saham sponsor yang dimiliki selama dua tahun, kecuali jika dipercepat berdasarkan ukuran kinerja perdagangan rata-rata yang dimulai satu tahun setelah penutupan. VPCB telah menyelesaikan proses IPO (Initial Public Offering) pada bulan Maret 2021 lalu di bursa NASDAQ Amerika Serikat.
Kredivo selama ini menyalurkan pembiayaan kredit instan kepada pengguna untuk pembelian di e-commerce dan offline serta dana pinjaman tunai, berdasarkan real-time decisioning yang didukung oleh teknologi AI buatan sendiri.
Baca Juga: Terlilit Pinjaman Online, Orang Ini Minta Tolong Warganet Bantu Lunasi Utangnya
Dengan hampir 4 juta pengguna saat ini dan kerja sama dengan delapan dari 10 platform e-commerce terdepan di Indonesia, Kredivo mengklaim sebagai platform Buy Now, Play Later (BNPL) yang terbesar dan tercepat pertumbuhannya di Indonesia sampai hari ini, dengan rencana ekspansi ke pasar regional seperti Vietnam dan Thailand dalam waktu dekat. [Antara]