Peningkatan hujan Kalimantan bagian barat berkaitan dengan aktivitas vorteks di Samudra Hindia yang pecah menjadi garis badai (squall line) yang masuk ke Laut Jawa dan menuju Kalimantan barat.
Sedangkan peningkatan hujan bagian timur Indonesia berkaitan dengan penghangatan suhu permukaan laut perairan Indonesia sektor laut Banda-Arafura yang berpotensi meningkatkan kelembapan hingga hujan persisten di wilayah itu. [Antara]