COVID-19 Bisa Bikin Lelaki Mandul dan Gagal Ereksi, Vaksin Adalah Juru Selamat

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 03 Agustus 2021 | 07:05 WIB
COVID-19 Bisa Bikin Lelaki Mandul dan Gagal Ereksi, Vaksin Adalah Juru Selamat
Studi di Miami, AS menunjukkan bahwa Covid-19 bisa memicu disfungsi ereksi dan kemandulan pada lelaki. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ranjith Ramasamy, dosen di University of Miami, AS mengatakan penelitan terbaru mereka menunjukkan bahwa COVID-19 bisa memicu kemandulan dan disfungsi ereksi pada lelaki. Berikut penjelasan Ramasamy:

Berlawanan dengan mitos-mitos yang beredar di media sosial, vaksin COVID tidak menyebabkan disfungsi ereksi dan kemandulan laki-laki. Yang benar adalah SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, menimbulkan risiko untuk dua gangguan tersebut.

Sampai saat ini, masih sedikit penelitian tentang pengaruh virus atau vaksin terhadap istem reproduksi laki-laki. Tapi investigasi baru-baru ini oleh para dokter dan peneliti di Universitas Miami memberi pencerahan baru.

Sebuah tim penelitian, saya terlibat di sana, menemukan potensi implikasi yang luas virus SARS-CoV-2 terhadap laki-laki dari segala usia – termasuk laki-laki muda dan setengah baya yang ingin punya anak.

Temuan tim

Saya Direktur Program Urologi Reproduksi di Sekolah Kedokteran Miller Unversitas Miami. Saya dan rekan-rekan menganalisis jaringan otopsi dari testis enam laki-laki yang meninggal karena infeksi COVID-19.

Hasilnya: virus COVID-19 muncul di jaringan salah satu laki-laki; penurunan jumlah sperma muncul dalam tiga laki-laki.

Pasien lain - yang selamat dari COVID-19 - menjalani biopsi testis sekitar tiga bulan setelah infeksi COVID-19 awal sembuh. Biopsi menunjukkan virus corona masih ada di testisnya.

Tim kami juga menemukan bahwa COVID-19 mempengaruhi penis. Analisis jaringan penis dari dua laki-laki yang menerima implan penis menunjukkan virus muncul tujuh hingga sembilan bulan setelah diagnosis COVID-19 mereka. Kedua laki-laki tersebut mengalami disfungsi ereksi yang parah, mungkin karena infeksi tersebut menyebabkan berkurangnya suplai darah ke penis.

Baca Juga: Long Covid-19 Bisa Sebabkan Pria Disfungsi Ereksi, Benarkah?

Salah satu laki-laki hanya memiliki gejala COVID-19 ringan. Satunya lagi dirawat di rumah sakit. Ini menunjukkan bahwa bahkan mereka yang memiliki kasus virus yang relatif ringan dapat mengalami disfungsi ereksi yang parah setelah pemulihan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI