Wabah Penyebab Black Death Ditemukan pada Tupai

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 03 Agustus 2021 | 06:30 WIB
Wabah Penyebab Black Death Ditemukan pada Tupai
Ilustrasi tupai. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tupai di daerah South Lake Tahoe, Nevada, Amerika Serikat (AS) telah dites positif terkena wabah.

Kondisi ini mendorong para pejabat menutup beberapa tempat di sekitarnya.

Pejabat mengumumkan minggu ini bahwa Pantai Kiva dan Pusat Pengunjung Taylor Creek di South Lake Tahoe akan ditutup hingga Jumat (6 Agustus) setelah tes wabah positif, menurut The Tahoe Daily Tribune.

Tupai yang terinfeksi tidak diketahui memiliki kontak dengan orang-orang, lapor Daily Tribune, dilansir dari Livescience, Selasa (3/8/2021).

Baca Juga: Baru Pertengahan 2021, 526 Orang Meninggal Akibat Kolera Tahun Ini

Bakteri yang menyebabkan wabah, Yersinia pestis, secara alami ada di beberapa bagian California, termasuk di El Dorado County di mana South Lake Tahoe berada, menurut Departemen Kesehatan California.

Tahun lalu, seorang penduduk South Lake Tahoe dites positif terkena wabah, menandai kasus pertama di negara bagian itu dalam lima tahun.

Penularan wabah penyebab Black Death. [CDC]
Penularan wabah penyebab Black Death. [CDC]

Wabah paling dikenal karena menyebabkan Black Death di Eropa pada tahun 1300-an.

Wabah ini masih terjadi di zaman modern, meskipun kasus pada manusia relatif jarang dan biasanya dapat diobati dengan antibiotik biasa.

Di AS, rata-rata sekitar tujuh kasus wabah terjadi setiap tahun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Sebagian besar kasus wabah terjadi di utara New Mexico, Arizona utara, Colorado selatan, California, Oregona selatan, dan Nevada barat jauh, kata CDC.

Baca Juga: Indonesia Diprediksi Jadi Negara Terakhir yang Keluar dari Pandemi Covid-19

Di seluruh dunia, sebagian besar kasus wabah manusia sejak 1990-an terjadi di Afrika, kata badan tersebut.

Penyakit ini disebarkan oleh hewan pengerat, termasuk tupai, tikus dan tupai, dan kutu mereka, menurut CDC.

Manusia dapat tertular wabah melalui gigitan kutu atau melalui kontak dengan jaringan atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi, menurut CDC.

Orang yang tinggal di atau mengunjungi daerah endemik wabah harus menghindari kontak dengan hewan liar, kata para pejabat.

"Jangan memberi makan hewan pengerat di area piknik atau perkemahan dan jangan pernah menangani hewan pengerat yang sakit atau mati," kata Dr. Bob Hartmann, petugas kesehatan masyarakat daerah sementara untuk Kabupaten El Dorado, dalam sebuah pernyataan.

Orang-orang juga harus menjauhkan hewan peliharaan dari liang hewan pengerat untuk mengurangi paparan kutu, kata pernyataan itu.

Ilustrasi Black Death. [Shutterstock]
Ilustrasi Black Death. [Shutterstock]

Pejabat lokal dan negara bagian akan mensurvei lebih banyak hewan pengerat minggu ini yang berisiko penyebaran wabah bagi masyarakat, kata pernyataan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI