Pertama Kali, Ilmuwan Jepang Ciptakan Marsupial Hasil Rekayasa Genetika

Senin, 02 Agustus 2021 | 15:05 WIB
Pertama Kali, Ilmuwan Jepang Ciptakan Marsupial Hasil Rekayasa Genetika
Ilustrasi ilmuwan. [Luvqs/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan di Jepang berhasil menciptakan marsupial hasil rekayasa genetika, dengan membiakkan oposum albino menggunakan teknik penyuntingan gen CRISPR.

Metode CRISPR telah ada sejak 2012 dan telah digunakan untuk memodifikasi segala sesuatu, mulai dari tomat hingga embrio manusia.

Itu menggunakan protein untuk menemukan, mengikat, dan memodifikasi bagian tertentu dari materi genetik.

Metode tersebut belum pernah diterapkan pada marsupial, keluarga mamalia yang dikenal pula sebagai hewan berkantung, seperti kanguru dan koala.

Baca Juga: Disebut Asal Virus Corona dari Laboratorium China, Ilmuwan Swiss Punya Jawabannya

Meskipun, para ahli telah mencobanya selama 25 tahun karena hewan ini memiliki biologi yang unik dan relatif jarang.

Tetapi, berkat para peneliti di institut RIKEN Jepang, ilmuwan saat ini berhasil melakukan penyuntingan gen pada marsupial.

Marsupial rekayasa genetika. [MIT Technology Review]
Marsupial rekayasa genetika. [MIT Technology Review]

"Ini adalah pencapaian yang saya pikir tidak akan terjadi dalam hidup saya," kata John VandeBerg, ahli genetika di University of Texas Rio Grande Valley, dikutip dari Independent, Senin (2/8/2021).

Penelitian baru ini bisa membantu para ilmuwan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang biologi marsupial yang unik, seperti kantong untuk membawa anak-anak mereka, serta memberikan wawasan tentang kesehatan manusia.

Hewan seperti oposum dapat terkena penyakit manusia seperti melanoma dan memiliki lebih banyak jenis sel kekebalan daripada manusia, yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Berusia 310 Juta Tahun, Ilmuwan Temukan Fosil Otak Terawetkan Sempurna

Sebelum mendapatkan hasil ini, para ahli mengaku mengalami kesulitan memasukkan CRISPR ke dalam sel opossum tanpa merusak embrio.

Tim akhirnya menggunakan alat yang disebut bor piezoelektrik, untuk menembus sel membran dan mengontrol pencahayaan di laboratorium untuk mendorong jadwal pembiakan yang optimal.

Dalam kasus penelitian ini, para ilmuwan dapat membuktikan eksperimen dengan menggunakan CRISPR berhasil ketika menghilangkan gen yang mengkode produksi pigmen dalam oposum albino.

Meski begitu, penggunaan lain dari CRISPR juga dapat bersifat kontroversial.

Ilustrasi ilmuwan. [ThisisEngineering RAEng/Unsplash]
Ilustrasi ilmuwan. [ThisisEngineering RAEng/Unsplash]

Sebelumnya, seorang ilmuwan China He Jiankui dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena menggunakan teknologi tersebut untuk menyunting embrio manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI