Suara.com - Bendera putih sempat terpasang di setiap sisi jalan di Malioboro, Yogyakarta.
Bukan tanpa sebab, para pedagang kaki lima di kawasan tersebut telah menyerah karena tidak bisa lagi mendapat penghasilan akibat Pembatasan mobilitas selama penerapan PPKM.
Video yang kini viral beredar di media sosial dan diunggah kembali oleh akun TikTok @borobudurnews pada 30 Juli, tampak suasana Kawasan Malioboro sepi dan seolah tidak ada aktivitas apa pun.
Terekam pada setiap pagar tanaman di pinggir jalan terpasang bendera putih yang identik dengan simbol menyerah.
Baca Juga: Langsung Ujian Online Usai Akad, Warganet: The Real Ujian dalam Pernikahan
Selain dipasang di pagar tanaman sepanjang Malioboro, bendera tersebut juga dipasang di warung para pedagang yang menjajakan mie, kopi, teh, hingga gorengan.
Bendera-bendera tersebut kini telah dicabut oleh petugas Satpol PP.
Keterangan penjual mengatakan, tidak banyak dagangan yang laku terjual, meski pedagang diperbolehkan berjualan selama PPKM Level 4.
Selain itu, tidak banyak pembeli yang melintas di kawasan tersebut karena akses jalan yang masih banyak ditutup.
"Suasana Kawasan Malioboro penuh bendera putih. Simbol menyerah," tulis pemilik akun dalam keterangan pada videonya.
Baca Juga: Klarifikasi Pemasangan Bendera Putih, PKL Maliboro Berharap Skema Bansos Diperluas
Unggahan yang telah dilihat sebanyak lebih dari 460.800 penayangan dan disukai sebanyak lebih dari 37.500 kali oleh sesama pengguna TikTok itu pun menuai beragam komentar.
"Yok Jogja bisa yok, kangen suasana Jogja yang dulu," tulis akun @ivaaa14.
"Kalau kamu orang Jogja pasti paham ini. Ini nggak cuma tanda dua atau tanda nyerah. Ini simbol protes keras tapi beradab. Semangat lur," komentar @toxicrain88.
"Sejak pandemi baru sekali ke Malioboro, itu pun sepi. Kangen suasana yang dulu," tambah @tarrywong.
"Banyak toko-toko dan ruko yang dijual karena efek dari Covid-19 ini, bahkan pedagang kaki lima di Malioboro susah untuk menjajakan dagangannya," ungkap @lutfi.ramadhan_.