Ia memberi tahu dokter dalam waktu 24 jam setelah vaksin, ia mengalami pembengkakan wajah selama beberapa hari berikutnya, disertai dengan kemerahan dan nyeri, serta kelelahan dan demam.
Setelah diperiksa, lelaki itu memiliki benjolan kecil di kulit, pustula, dan pengerasan kulit di pipi dan hidungnya.
Lelaki itu kemudian diberi resep dua antibiotik, yaitu vankomisin dan piperasilin/tazobactam, serta tacrolimus, yang merupakan obat imunosupresif.
Ketika memeriksa kesamaan antara dua pasien, peneliti menemukan bahwa masing-masing memiliki tingkat neutrofil (sejenis sel darah putih) yang sangat tinggi.
Tim ahli percaya bahwa vaksin menyebabkan reaksi berlebihan pada keduanya, sehingga menyebabkan jumlah sel darah putih meningkat dan sistem kekebalan memberikan respons dalam bentuk ruam.
Dilansir dari Daily Mail, Senin (2/8/2021), ini bukan pertama kalinya penerima vaksin Moderna melaporkan reaksi di kulit.
![Efek samping langka vaksin Moderna. [Jamanetwork]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/02/59276-efek-samping-langka-vaksin-moderna.jpg)
Awal tahun ini, beberapa orang melaporkan mengalami "Covid arm" yang digambarkan sebagai kondisi kulit gatal atau bengkak setelah tujuh hingga 10 hari vaksinasi.