4 Teori Aneh Stephen Hawking Ini Terbukti Benar

Senin, 02 Agustus 2021 | 08:35 WIB
4 Teori Aneh Stephen Hawking Ini Terbukti Benar
Stephen Hawking. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stephen Hawking adalah salah satu fisikawan teoretis terbesar di zaman modern.

Ia bekerja di ujung tombak intelektual fisika dan teorinya sering tampak aneh pada saat dia merumuskannya.

Namun, teori-teori itu perlahan-lahan diterima oleh para komunitas ilmiah berkat bukti pendukung baru yang muncul setiap saat.

Dilansir dari Space.com, Senin (2/8/2021), mulai dari pandangannya tentang lubang hitam hingga awal mula alam semesta.

Baca Juga: 5 Film Biografi Terbaik yang Bisa Kamu Jadikan Inspirasi Meraih Mimpi

Berikut ini empat teori aneh Stephen Hawking yang ternyata terbukti benar:

1. Teori Big Bang

Ilustrasi dentuman Big Bang. [Shutterstock]
Ilustrasi dentuman Big Bang. [Shutterstock]

Teori Big Bang yang dicetuskan Hawking bersaing antara teori kosmologi lainnya, yaitu Steady State.

Kedua teori menerima bahwa alam semesta mengembang, tetapi teori Hawking menyebut itu mengembang dari keadaan ultra-compact, super-padat pada waktu yang terbatas di masa lalu.

Sedangkan teori lainnya mengasumsikan alam semesta telah mengembang selamanya, dengan materi baru terus-menerus diciptakan untuk mempertahankan kepadatan yang konstan.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Ilmuwan Deteksi Cahaya dari Sisi Lain Lubang Hitam

Dalam tesisnya, Hawking menunjukkan bahwa teori Steady State secara matematis bertentangan dengan diri sendiri.

Sebaliknya, dia berpendapat bahwa alam semesta dimulai sebagai titik yang sangat kecil dan padat yang disebut singularitas.

Teori Big Bang yang dideskripsikan Hawking itu pun hampir diterima secara universal di kalangan ilmuwan.

2. Lubang hitam itu nyata

Nama Hawking juga sering dikaitkan dengan lubang hitam, jenis singularitas lain, yang terbentuk ketika sebuah bintang mengalami keruntuhan total di bawah gravitasinya sendiri.

Keingintahuan matematika ini muncul dari teori relativitas umum Einstein.

Menurut artikel di Nature, kejeniusannya adalah menggabungkan persamaan Einstein dengan persamaan mekanika kuantum.

Mengubah apa yang sebelumnya menjadi abstraksi teoretis menjadi sesuatu yang tampaknya benar-benar ada di alam semesta.

Ilustrasi lubang hitam (Shutterstock).
Ilustrasi lubang hitam (Shutterstock).

Bukti bahwa teori Hawking mengenai keberadaan lubang hitam muncul pada 2019, ketika Event Horizon Telescope memperoleh gambar langsung dari lubang hitam supermasif, bersembunyi di pusat galaksi raksasa Messier 87.

3. Radiasi Hawking

Lubang hitam mendapatkan namanya karena gravitasinya begitu kuat sehingga foton atau partikel cahaya seharusnya tidak bisa lepas darinya.

Namun, dia menyadari bahwa beberapa foton ini akan tampak terpancar dari lubang hitam.

Sekarang, hal itu disebut sebagai radiasi Hawking, teori tersebut baru-baru ini dikonfirmasi dalam percobaan laboratorium di Institut Teknologi Technion-Israel.

Para ahli menggunakan analog akustik, sebuah "lubang hitam sonik" dari mana gelombang suara tidak dapat melarikan diri.

Mereka mendeteksi radiasi Hawking yang setara persis dengan prediksi fisikawan.

4. Teorema luas lubang hitam

Dalam fisika klasik, entropi atau ketidakteraturan suatu sistem yang hanya dapat bertambah seiring waktu, tidak pernah berkurang.

Bersama dengan Jacob Bekenstein, Hawking mengusulkan bahwa entropi lubang hitam diukur dengan luas permukaan cakrawala peristiwa di sekitarnya.

Lubang hitam M87. [NASA]
Lubang hitam M87. [NASA]

Penemuan gelombang gravitasi baru-baru ini yang dipancarkan oleh penggabungan pasangan lubang hitam menunjukkan bahwa teori Hawking benar.

Meski begitu, di sisi lain masih ada beberapa teori Hawking yang saat ini belum terbukti.

Teori-teori tersebut antara lain paradoks informasi, lubang hitam purba, multiverse, dugaan perlindungan kronologi, hingga ramalan kiamat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI