Suara.com - Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) secara tak terduga bergeser di orbit pada Kamis (29/7/2021), ketika pendorong pada modul Rusia baru bernama Nauka mulai menembak tak terkendali.
Modul Nauka atau dikenal juga sebagai Multipurpose Module Laboratorium, merupakan komponen dari ISS yang didanai oleh Badan Antariksa Federal Rusia.
Tembakan pendorong itu mengubah orientasi posisi laboratorium sebesar 45 derajat.
Untungnya, menurut NASA, ISS kembali terkendali dan tujuh awak astronotnya tidak dalam bahaya.
Baca Juga: NASA Putar Otak Cara Mencuci Pakaian di Luar Angkasa
Tembakan pendorong yang tidak direncanakan dari modul Nauka itu dimulai beberapa jam setelah merapat ke ISS pada pukul 12:25 ET.
Kontrol misi di markas astronot NASA di Houston, pertama kali melihat stasiun luar angkasa menyimpang dari posisi normalnya beberapa menit kemudian, memicu peringatan otomatis kepada astronot di dalamnya.
Kemudian pada pukul 12:42 ET, ISS telah kehilangan kendali posisinya.
Laboratorium multiguna seberat 23 ton itu keluar jalur sekitar 1,5 derajat setiap menitnya.
Untuk menyiasati hal ini, pendorong di sisi lain ISS, dari modul Zvezda Rusia, ditembakkan untuk melawan dorongan dari Nauka.
Baca Juga: China Berhasil Kirim 3 Astronot ke Stasiun Luar Angkasa Baru
Hampir satu jam kemudian, kontrol misi di Houston dan Moskow mendapatkan kembali kendali atas ISS dan menempatkannya ke posisi normal.
"Pendorong Nauka tidak lagi menembak dan kami kembali dalam kendali stabil," kata Drew Morgan, komunikator kontrol misi, dikutip dari The Verge, Jumat (30/7/2021).
Saat ini, masih belum diketahui apa yang menyebabkan modul melakukan tembakan pendorong.
Badan Antariksa Rusia, Roscosmos, akan memimpin penyelidikan untuk mengetahui penyebabnya.
Peristiwa ISS yang keluar jalur seperti ini adalah kejadian yang jarang terjadi.
Menurut Joel Montalbano, manajer ISS NASA, hal ini hanya terjadi sekitar tiga hingga empat kali dalam 20 tahun sejarah ISS.
Modul Nauka baru diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome Rusia di Kazakhstan Rabu lalu.
Saat itu, modul tersebut mengalami masalah setelah memasuki ruang angkasa.
Insinyur dan kontrol misi di Moskow berusaha melakukan perbaikan, dengan menyalakan pendorong sekunder modul untuk mencegah Nauka jatuh dari orbit dan terbakar di atmosfer Bumi.