Kominfo Duga Ada Celah Keamanan di Sistem Elektronik BRI Life

Kamis, 29 Juli 2021 | 10:36 WIB
Kominfo Duga Ada Celah Keamanan di Sistem Elektronik BRI Life
Ilustrasi kejahatan siber. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kabar soal peretasan BRI Life diungkap pertama kali oleh Hudson Rock, sebuah perusahaan keamanan siber di Tel Aviv, Israel pada Selasa (28/7/2021).

Perusahaan itu menemukan bukti bahwa beberapa komputer milik pegawai BRI dan BRI Life telah diretas dan membuka jalan untuk mengakses data pribadi milik sekitar 2 juta nasabah.

"Kami mengidentifikasi beberapa komputer pegawai BRI Life dan Bank Rakyat Indonesia yang telah diretas dan yang bisa jadi telah membantu para peretas membobol akses ke perusahaan," tulis Hudson Rock dalam pernyataan resminya.

Sementara Alon Gal, salah satu pendiri dan bos Hudson Rock, di Twitter-nya menunjukkan beberapa video dan foto berisi data-data nasabah BRI Life yang bocor itu.

Data milik 2 juta nasabah BRI Life dijual di forum online. Para peretas diduga telah masuk ke sistem perusahaan asuransi itu melalui komputer sejumlah pegawai. [Dok BRI Life]
Data milik 2 juta nasabah BRI Life dijual di forum online. Para peretas diduga telah masuk ke sistem perusahaan asuransi itu melalui komputer sejumlah pegawai. [Dok BRI Life]

Di antara data itu ada foto KTP, rekening bank, nomor NPWP, kartu keluarga, foto buku rekening, nomor rekening, dan laporan hasil pemeriksaan laboratorium nasabah.

Para peretas menjual data-data nasabah BRI Life tersebut, yang terdiri dari 460.000 dokumen, di forum online. seharga 7000 dolar atau sekitar Rp 101 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI