Namun, infeksi terobosan jarang terjadi dan sebagian besar penularan virus Corona terjadi melalui individu yang tidak divaksinasi.
"Hal yang paling penting untuk dipahami adalah vaksin memiliki perlindungan luar biasa dalam mencegah seseorang dari gejala parah, rawat inap, dan kematian. Tetapi kami juga merasa penting agar orang memahami bahwa mereka berpotensi menularkan virus ke orang lain jika mereka terinfeksi varian Delta," ucap Walensky.
Jika terpapar varian Delta, vaksin Covid-19 diperkirakan dapat mengurangi risiko infeksi terobosan, dengan gejala hingga tujuh kali lipat dan rawat inap serta kematian hingga 20 kali lipat.
Sebelumnya, panduan CDC pada Mei menyebut bahwa orang yang telah divaksinasi penuh dapat pergi ke sebagian besar area dalam dan luar ruangan tanpa masker.
Tetapi, pedoman yang baru diperbarui ini menyatakan bahwa di daerah dengan penularan virus Corona substansial atau tinggi.
Orang-orang yang telah divaksinasi penuh harus kembali mengenakan masker di tempat umum untuk mencegah penyebaran varian Delta.

Penularan substansial sendiri berarti suatu daerah melaporkan antara 50-100 kasus per 100.000 selama seminggu dan penularan yang tinggi, dapat diartikan bahwa suatu daerah melaporkan lebih dari 100 kasus per 100.000 selama seminggu.