Suara.com - Penelitian yang dilakukean para ahli di Phase Research Center (PRC) mengungkapkan bahwa lucid dreams.
Sebuah kondisi di mana orang bisa mengendalikan mimpi, dapat menjelaskan interaksi manusia dengan alien, salah satunya penculikan.
Klaim penculikan alien sebenarnya telah berasal dari abad ke-19.
Keadaan penculikan tersebut sering terdengar seperti mimpi dan memicu perasaan teror.
Baca Juga: Arti Mimpi Pohon, Pertanda Kesuksesan dalam Karier?
Hal itu membuat para peneliti Rusia bertanya-tanya apakah eksperimen mimpi dapat memberikan petunjuk tentang dugaan pengalaman di luar Bumi.
Para ahli mendorong orang-orang dengan lucid dreams untuk bermimpi tentang pertemuan dengan alien atau benda terbang tak dikenal (UFO).
Hasilnya, sejumlah orang yang tidur mengalami mimpi menyerupai penculikan alien.
Selama lucid dreams, orang yang tidur sadar sedang bermimpi dan dapat menggunakan kesadaran itu untuk memanipulasi apa yang terjadi dalam mimpi.
Sekitar 55 persen orang mengalami lucid dream sekali atau lebih dalam hidupnya dan 23 persen mengalami lucid dream setidaknya sebulan sekali.
Baca Juga: Setop Analisis, Ini 5 Cara Hindari Mimpi Buruk Saat Tidur!
Para ahli dari PRC, sebuah fasilitas swasta di Moskow yang meneliti lucid dream, melakukan eksperimen dengan 152 orang dewasa yang mengidentifikasi dirinya sebagai lucid dreamer.
Tim peneliti menginstruksikan untuk menemukan atau memanggil alien dan UFO selama lucid dreams.
Para peneliti menemukan bahwa 114 peserta dilaporkan bermimpi tentang melakukan beberapa jenis interaksi dengan makhluk luar angkasa.
Dari 114 peserta, sekitar 61 persen menggambarkan pertemuan alien yang umum muncul dalam novel dan film fiksi ilmiah.
Sementara 19 persen bertemu alien yang tampak seperti orang biasa.
Tak hanya itu, sekitar 12 persen peserta juga melakukan percakapan dengan alien dalam lucid dreams dan berinteraksi secara fisik.
UFO muncul pada 28 persen pertemuan mimpi dan 10 persen pemimpi yang melihat UFO menggambarkan dibawa ke dalam pesawat luar angkasa tersebut.
Tim menemukan 24 persen orang juga mengalami kelumpuhan tidur dan ketakutan yang hebat.
Emosi seperti itu sering dikaitkan dengan laporan penculikan alien.
Hal itu membuat orang tersebut percaya bahwa apa yang dialami adalah kenyataan, meskipun kemungkinan orang itu mengalami pertemuan dengan alien saat dalam lucid dreams.
Dilansir dari Space.com, Selasa (27/7/2021), perasaan ketakutan, kelumpuhan, dan ketidakberdayaan dalam mimpi yang terasa begitu nyata.
Bahkan, dapat mengaburkan batas antara mimpi dan kenyataan, sehingga tidak heran jika orang yang tanpa sadar bermimpi bersikeras mereka benar-benar bertemu dengan alien yang menculiknya.