Suara.com - Pendiri Blue Origin Jeff Bezos mengatakan, perusahaannya akan menanggung biaya miliaran jika NASA akan memberikannya kontrak membangun sistem pendaratan astronot di bulan.
Dalam sebuah surat tertanggal Senin kepada administrator NASA Bill Nelson, Jeff Bezos mengatakan, Blue Origin akan menanggung hingga 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 29 triliun dalam beberapa tahun pertama kontrak.
Dia juga mengatakan, perusahaan akan membayar untuk misi demonstrasi ke orbit rendah Bumi jika NASA memberi perusahaan kontrak Sistem Pendaratan Manusia dengan harga tetap, seperti yang diberikan SpaceX pada April lalu.
"Kami siap membantu NASA memoderasi risiko teknisnya dan menyelesaikan kendala anggarannya dan mengembalikan Program Artemis ke jalur yang lebih kompetitif, kredibel, dan berkelanjutan," tulis Bezos dalam surat itu.
“Penawaran ini bukan penangguhan, tetapi merupakan pengabaian langsung dan permanen dari pembayaran tersebut. Tawaran ini memberikan waktu bagi tindakan alokasi pemerintah untuk mengejar,” tambahnya.
Surat itu adalah tawaran terbaru Blue Origin untuk membuat NASA memberikan dua kontrak Sistem Pendarat Manusia, yang awalnya disarankan oleh agensi tersebut.
![Logo NASA. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/04/22/99835-logo-nasa.jpg)
Blue Origin, SpaceX, dan Dynetics, anak perusahaan Leidos, telah menawar kontrak tersebut, sebagaimana melansir New York Post, Selasa (27/7/2021).
Secara mengejutkan di bulan April, NASA memberikan kontrak tunggal senilai 2,89 miliar dolar AS atau kisaran Rp 42 triliun kepada SpaceX milik Elon Musk.
Kontrak itu menugaskan perusahaan membangun pendarat bulan berawak berikutnya.
Baca Juga: Helikopter NASA di Mars Capai Tonggak Sejarah, Berhasil Terbang 1,6 KM
Blue Origin dengan cepat mengajukan keluhan resmi dengan alasan bahwa mereka tidak diberi kesempatan untuk merevisi harga mereka selama kompetisi, tidak seperti SpaceX.