Suara.com - Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) stasiun Geofisika Palu menyatakan gempa Sulteng berkekuatan 6,3 di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah disebabkan karena sesar lokal setempat. Sebelum diperbarui gempa itu disebut bermagnitudo 6,5.
Meskipun demikian, pihak BMKG belum memberikan nama pada sesar lokal yang mengeluarkan energinya tersebut.
"Ini sesar lokal tapi kami belum tahu detail namanya," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Geofisika Palu Hendrik Leopatty.
Bahkan, kata dia, dari peta sejarah kegempaan, masih belum ada data terkait dengan gempa yang disebabkan sesar lokal ini.
Baca Juga: Gempa Bumi Sulawesi Tengah, Sejumlah Warga Dikabarkan Mengungsi
BMKG menyebutkan ada dua kemungkinan terkait jalur sesar lokal tersebut. Pertama, dari terusan Banggai dan kedua sesar tersebut membelah daerah Kabupaten Tojo Una-Una dari selatan ke utara.
"Satu Sulawesi itu ada sekitar 48 sesar, yang paling banyak kita, Provinsi Sulawesi Tengah," katanya
Gempa bumi bermagnitudo 6,3 mengguncang Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah. Gempa terjadi pada Senin, sekitar pukul 19.09 Wita dan dapat dirasakan hingga di Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Kota Palu.
“Jangan terpancing isu-isu yang tidak benar dan kami harap masyarakat tetap pantau informasi resmi dari BMKG,” kata Hendrik.
Wilayah Tojo Una-Una memang diguncang beberapa gempa sejak Senin pagi. Gempa bumi pertama terjadi sekitar pukul 11.59 Wita dengan magnitudo 5,9 dan terjadi di kedalaman 10 kilometer. Berdasarkan data BMKG, hingga pukul 15.00 Wita sudah terjadi empat kali gempa susulan.
Baca Juga: 48 Gempa Guncang Sumut dan Aceh dalam Sepekan
“Cukup kuat yang barusan terjadi, 6,5 magnitudo,” kata Hendrik seperti dilansir dari Antara.